JAKARTA, DISWAY.ID-- Anies Rasyid Baswedan buka suara soal wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bakal meninggalkannya lantaran tidak kunjung mendapat teman koalisi.
Anies mengatakan, sejauh ini belum mendapatkan pernyataan resmi dari PKS soal isu tarik dukungan terhadap dirinya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
"Alhamdulillah secara resmi kita belum mendengar apa-apa (soal isu PKS tarik dukungan terhadap dirinya)," ujar Anies di Taman Kota, Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat, 9 Agustus 2024.
BACA JUGA:PKS, PKB, dan NasDem Diisukan Tarik Dukungan untuk Anies? Ini Analisis Lili Romli
Kendati demikian, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengaku telah mendengar kabar tersebut yang belakangan ini beredar di kalangan masyarakat.
Namun, Anies menganggap itu hanyalah sebuah kabar burung. Karena, spekulasi tersebut belum secara resmi diumumkan oleh partai besutan Ahmad Syaikhu.
"Jadi kalau kabar-kabar angin banyak sekali, spekulasi banyak sekali. (Maka) kita ikuti sikap resmi saja, karena itulah sikap yang menjadi rujukan kita," tuturnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menambahkan, segala kemungkinan bisa saja terjadi di dalam urusan politik. Dinamis. Pasalnya, proses pendaftaran calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta baru dibuka tanggal 27 Agustus mendatang.
"Semua dan kita tahu bahwa proses pendaftaran itu 27-29 Agustus (2024), masih berapa hari ini, 18-20 hari (lagi), kita lihat saja perkembangannya," jelas Anies.
BACA JUGA:Cak Imin Bertemu dengan Prabowo, Anies: Silahturahmi Itu Baik Saja
Diberitakan sebelumnya, Wakil Sekjen PKS Zainudin Paru mengatakan, pihaknya bakal mengumumkan sosok cagub ke publik dalam 1-2 hari ke depan.
"Kemungkinan dalam waktu satu dua hari ke depan sudah ada kepastian calon Gubernur DKJ yang akan diusung oleh PKS," kata Zainudin kepada wartawan, Jumat, 9 Agustus 2024.
Zainudin menyampaikan, PKS sudah memberikan waktu kepada Anies untuk mencari rekan koalisi supaya pasangan AMAN (Anies-Sohibul Iman) berlayar pada Pilgub Jakarta.
Namun, tenggat waktu sudah habis dan belum ada juga partai politik (parpol) yang merapat. Sehingga, PKS harus mengambil sikap terkait hal tersebut.
"Dengan telah lewatnya tenggat waktu 4 Agustus 2024 bagi Anies untuk mendapatkan partai koalisi agar menggenapkan 4 kursi PKS dari 22 kursi syarat dukungan 20 persen calon kepala daerah. Kemungkinan dalam waktu satu, dua hari ke depan sudah ada kepastian calon Gubernur DKJ yang akan diusung oleh PKS," ujar Zainudin.