JAKARTA, DISWAY.ID - Enam nelayan yang merupakan kru Kapal Motor (KM) Sri Mariana ditemukan meninggal dunia di perairan Merak, Banten pada Minggu, 4 Agustus 2024.
Jenazah nelayan dievakuasi sesuai protokol Kesehatan ketat, di mana para petugas mengenakan alat pelindung diri (APD).
Jubir kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan prosedur evakuasi jenazah yang dilakukan dengan protokol Kesehatan ketat ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran bakteri atau virus.
BACA JUGA:Penjelasan Kemenkes soal Aturan Pembatasan Susu Formula untuk Dukung Program ASI Eksklusif
Diduga mereka terpapar leptospirosis. Lantas, apa itu leptospirosis? Simak informasinya berikut ini.
Apa Itu Leptospirosis?
Dilansir dari laman resmi CDC, Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira.
Bakteri ini dapat ditemukan di air atau tanah yang terkontaminasi.
Cleveland Clinic melaporkan Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia yang dapat terinfeksi melalui:
- Kontak langsung dengan urine atau cairan reproduksi hewan yang terinfeksi
- Kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi
- Makan, minum, atau air yang terkontaminasi.
Seseorang dapat tertular penyakit ini melalui lecet atau luka di kulit atau melalui mata, hidung, mulut.
Tanpa pengobatan, leptospirosis pada manusia dapat menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis, gagal hati, kesulitan bernapas, hingga kematian.
Gejala Leptospirosis
Pada manusia, leptospirosis dapat menimbulkan berbagai gejala di antaranya"
- Sakit kepala
- Demam
- Muntah atau mual
- Panas dingin
- Mata merah
- Sakit perut
- Badan atau otot terasa nyeri
- Kulit dan mata menguning
- Diare
- Ruam
BACA JUGA:Low Back Pain Menyiksa di Bagian Punggung, Pengobatan Terbaru Bisa Tanpa Operasi