Miris! Angka Kematian Ibu Pasca Persalinan Tinggi, Indonesia Terbanyak Kedua di ASEAN

Rabu 14-08-2024,09:15 WIB
Reporter : Ayu Novita
Editor : Subroto Dwi Nugroho

Jamiliatus juga menyoroti pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi para bidan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani berbagai kasus kebidanan. 

“Selain kolaborasi dengan ahli medis, dukungan pelatihan dan teknologi kesehatan terbaru juga mendukung para bidan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat,” tambah Jamiliatus. 

BACA JUGA: Apa Itu Leptospirosis? Dugaan Penyebab Nelayan KM Sri Mariana Tewas

BACA JUGA: Penjelasan Kemenkes soal Aturan Pembatasan Susu Formula untuk Dukung Program ASI Eksklusif

Pada saat ini, United Nations Population Fund (UNFPA) telah meluncurkan rangkaian kegiatan edukasi untuk meningkatkan kapasitas para bidan di Indonesia. 

Spesialis Kesehatan Seksual dan Reproduksi UNFPA, dr. Sandeep Nanwani, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali bidan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, komprehensif, dan berpusat pada pasien. 

“Dengan demikian, bidan tidak hanya berperan sebagai tenaga kesehatan, tetapi juga sebagai sosok yang dipercaya dan diandalkan oleh masyarakat,” ujar dr. Sandeep Nanwani. 

Dalam kesempatan yang sama, Danone Indonesia telah melakukan 84 penelitian mengenai berbagai isu kesehatan ibu dan anak, termasuk anemia, stunting, dan malnutrisi. 

Direktur Sains Medis Danone Indonesia, Dr.dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK menjelaskan bahwa penelitian-penelitian ini bertujuan untuk menemukan solusi yang efektif dalam mengatasi masalah kesehatan, termasuk masalah pendarahan pascapersalinan yang dialami Ibu. 

BACA JUGA: Benefit Peserta PPDS Berbasis Rumah Sakit Kemenkes, Gratis Biaya Kuliah dan Bantuan Hidup hingga 10 Juta Per Bulan

BACA JUGA: Low Back Pain Menyiksa di Bagian Punggung, Pengobatan Terbaru Bisa Tanpa Operasi

Selain itu, dr. Ray menjelaskan bahwa screening anemia merupakan kunci untuk mengurangi prevalensi anemia, terutama bagi ibu hamil untuk mencegah risiko pendarahan pascapersalinan. 

Melakukan skrining anemia meliputi pemeriksaan fisik dan melihat kecukupan gizi. 

Hal tersebut karena ketika terjadi anemia defisiensi zat besi, maka ibu juga mengalami defiesiensi zat gizi mikro yang lain sehingga bisa mengganggu asupan nutrisi ke si Kecil. 

Hal-hal seperti inilah yang tentu penting untuk terus diedukasi oleh para Bidan, agar para Ibu dapat memahami pentingnya pencegahan dan risiko anemia. 

Oleh karena itu, Danone Indonesia juga aktif melakukan kolaborasi dengan organisasi profesi tenaga kesehatan, terutama dalam memberikan edukasi kepada para tenaga kesehatan, termasuk tentang pentingnya skrining anemia. Dengan demikian, tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat,” tutup dr. Sinar.

Kategori :