Tapak Tilas Perumusan Naskah Proklamasi Kenang Kembali Detik-detik Jelang Kemerdekaan

Sabtu 17-08-2024,07:21 WIB
Reporter : Annisa Zahro
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta mengajak masyarakat tapak tilas proses perumusan naskah jelang Kemerdekaan.

Agenda tahunan ini mengenang kembali serangkaian peristiwa bersejarah pada detik-detik proklamasi.

Menurut Ketua tim Museum dan Galeri Zamrud Setya Negara, tapak tilas proklamasi bukan sekadar peringatan.

BACA JUGA:Jadwal dan Live Upacara HUT RI ke-79 di IKN dan Jakarta, Lengkap dengan Rangkaian Acaranya

BACA JUGA:Said Aqil Siradj Ajak Masyarakat Indonesia Lawan Siapapun yang Menolak Pancasila

"Tetapi juga sebagai upaya untuk terus menghidupkan semangat perjuangan dan rasa cinta tanah air di hati setiap generasi, terutama bagi generasi muda yang akan meneruskan perjuangan ini di masa depan," kata Zamrud pada sambutannya, 16 Agustus 20024.

Di samping itu, kegiatan di Munasprok ini mewujudkan museum sebagai ruang berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai sejarah Indonesia.

Hal ini sebagai bentuk penerapan tiga pilar Indonesian Heritage Agency (IHA) yaitu Reprogramming, Redesigning, dan Reinvigorating.

“Tujuan utama dari program ini adalah untuk menghidupkan kembali semangat kebangsaan dan memperdalam pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, tentang nilai-nilai perjuangan yang terkandung dalam sejarah bangsa kita," tambah PJU Museum Perumusan Naskah Proklamasi Vincentius Agus Sulistya.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan sejarah, diharapkan pula tumbuh rasa cinta dan tanggung jawab untuk menjaga warisan budaya.

BACA JUGA:Peringati HUT RI ke-79, BPH Migas Minta Agar Waspada dari Bentuk Penjajahan Baru

BACA JUGA:Sambut HUT RI ke-79, Said Aqil Siradj: Mari Kita Lawan Perbudakan

Pada hari ini, kegiatan diawali dengan lomba yang melibatkan partisipasi masyarakat umum.

Kemudian dilanjutkan dengan Pentas Kesenian, Angklung Kreasi, dan Sosiodrama yang menggambarkan semangat perjuangan bangsa.

Vincentus mengungkapkan bahwa sebanyak 700 masyarakat umum terlibat serta menggaungkan semangat kebersamaan dan kesadaran akan pentingnya menjaga memori sejarah bangsa ini.

Kategori :