CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis, Bagaimana Nasib Platform?

Senin 26-08-2024,12:05 WIB
Reporter : Rury Pramesti
Editor : Rury Pramesti

Menurut mantan Kepala Humas VK Georgy Lobushkin, ia juga merasa terkejut dengan berita tersebut.

BACA JUGA:Sindikat Eksploitasi Seksual Anak di Grup Telegram Tawari Open BO dengan Tarif Belasan Juta

Saat ditanya, Lobushkin merasa sangat khawatir dengan masa depan Telegram dan siapa yang akan meneruskan untuk perjalanan platform tersebut ketika Pavel Durov tidak ada.

Lalu, ada Anton Rozenberg yang pernah bekerja dengan Durov sejak awal eksistensi VK merasa jika tak ada seorang pun di Telegram yang siap untuk menghadapi kejadian seperti itu.

"Tidak seorang pun di Telegram siap menghadapi skenario seperti itu," ujar Anton Rozenberg.

Rozenberg juga menjelaskan jika tanpa terlibatnya Durov, siap-siap saja jika Telegram akan menghadapi masalah besar.

"Namun tanpa dia, Telegram mungkin akan menghadapi masalah besar dengan manajemen, semua keputusan penting, dan bahkan pembayaran,"

BACA JUGA:Polri Ungkap Eksploitasi Seksual Anak Lewat Grup Telegram Premium Place yang Punya Ribuan Akun

Profil dan Biodata Pavel Durov CEO Telegram

Merujuk Forbes Real Time Billionaires, Pavel Durov merupakan pria kelahiran Rusia, 10 Oktober 1984 dan menjadi orang terkaya ke-120 dunia.

Ia seorang pengusaha di Prancis-Saint Kitts dan Emirat yang dikenal sebagai pendiri sekaligus CEO situs jejaring sosial VK dan serta aplikasi Telegram Messenger.

Di bangku Pendidikan, Durov memperoleh gelar Magister Sains di Universitas Negeri Saint Petersburg pada tahun 2006.

Setelah itu, Durov bersama kakaknya Bernama Nikolai Durov menciptakan aplikasi VKontakte dengan Ilya Perekopsky yang dikenal sebagai VK.

BACA JUGA:Viral Dugaan Penistaan Agama Islam Lewat Grup Telegram, Satu Pelaku Diamankan di Serang

Durov berhasil menciptakan VK yang merupakan jaringan sosial terbesar di Rusia pada usia 22 tahun.

Tahun 2014, Durov meninggalkan Rusia setelah menolak untuk mematuhi tuntutan pemerintah untuk menutup komunitas oposisi di platform media sosial VK miliknya yang ia jual.

Kategori :