Pengenalan produk UMKM lokal Jakarta secara offline melalui pameran dan bazar, baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional. Sementara, untuk pemasaran secara online, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan e-commerce, seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Grab, Gojek, serta platform digital lain.
“Produk UMKM di Jakarta Entrepreneur sudah melalui proses akurasi, sehingga secara kualitas mampu bersaing dengan produk luar negeri sekalipun,” ucap Elisabeth.
BACA JUGA:UMKM Cuan 463 Juta Rupiah dari Digiland 2024
Ia menyatakan, produk UMKM Jakarta Entrepreneur juga dikonsumsi di internal Pemprov DKI Jakarta, dengan menyediakan katalog e-order dalam penyediaan konsumsi rapat di seluruh instansi.
“Hal ini tentu selaras dengan arahan presiden terkait penggunaan APBD untuk memprioritaskan pembelanjaan produk buatan dalam negeri menggunakan e-katalog. Tujuannya upaya peningkatan kesadaran dan rasa bangga terhadap penggunaan produk dalam negeri,” ujar Elisabeth.
BACA JUGA:79 Tahun Kemerdekaan RI Gaungkan Nusantara Baru, PNM Dukung UMKM Terus Maju
Jakarta Entrepreneur Membuka Peluang Lapangan Kerja
Ia mengharapkan, program Jakarta Entrepreneur juga dapat membuka peluang kesempatan kerja secara luas.
“Dengan pertumbuhan dan perkembangan sektor usaha UMKM, tentu akan dapat menciptakan lapangan kerja baru. Dengan begitu, kebutuhan tenaga kerja juga terbuka luas. Dengan demikian, diharapkan semakin menekan angka pengangguran,” tutur Elisabeth belum lama ini di Jakarta.
Program Jakarta Entrepreneur diharapkan akan melahirkan tenaga-tenaga kerja yang andal, berdaya saing tinggi, dan go digital melalui pelatihan yang diberikan.
Mengutip data website resmi jakpreneur.jakarta.go.id, jumlah pelaku UMKM dalam program Jakarta Entrepreneur hingga 13 Juni 2024 mencapai 380.266 orang.
Dari jumlah tersebut, 251.730 atau sekitar 66,2 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM yang tersebar dan telah memiliki usaha di wilayah Jakarta.
BACA JUGA:Cuan Rp463 Juta, UMKM Berjaya di Event Digiland 2024
Elisabeth memastikan, jumlah tersebut akan terus bertambah secara berkala.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam situs resmi mpr.go.id, kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada 2023 mencapai 61 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia.
Serapan tenaga kerjanya mencapai 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.