Namun demikian, tetap ada tantangan ke depan yang dihadapi pelaku UMKM di Jakarta Entrepreneur. Salah satunya barang impor yang marak masuk ke indonesia.
Untuk menghadapi tantangan itu, Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta menjalankan fungsi pembinaan yang menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir, agar kompetensi pelaku usaha dan kualitas produknya mampu bersaing dengan produk impor.
BACA JUGA:Pemprov DKI Sukses Gelar JITEX 2024, Produk UMKM Lokal Tembus Pasar Internasional
Pemprov DKI Jakarta memastikan, produk UMKM berkualitas tinggi di bagian hulu, sehingga dapat dipasarkan secara luas dan diterima dengan baik oleh masyarakat di bagian hilir.
Menanggapi upaya Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan kualitas UMKM lokal Jakarta, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menyatakan, langkah itu sudah tepat. Mengingat Jakarta masih menjadi pusat bisnis dan ke depan akan menjadi pintu pusat perdagangan di Indonesia dan dunia.
“Dinas PPKUKM DKI membantu mempromosikan, memberikan pembinaan. Pendampingan akan menjadikan produk UMKM Jakarta memiliki daya saing secara global. Jakarta punya semua fasilitas penunjang Itu. Ini merupakan bagian dari gerakan Beli Buatan Indonesia,” kata Budihardjo baru-baru ini.
BACA JUGA:Pemprov DKI Sukses Gelar JITEX 2024, Produk UMKM Lokal Tembus Pasar Internasional
Secara terpisah, Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina mengemukakan, pelaku UMKM Jakarta Entrepreneur yang sudah naik kelas bisa mendapat tempat strategis dalam memasarkan produknya, seperti di pusat perbelanjaan.
“Akan lebih baik lagi jika pelaku UMKM Jakarta Entrepreneur mendapat ruang atau tempat khusus UMKM di mal atau pusat perbelanjaan. Dengan begitu, produk UMKM dapat dikenal lebih luas lagi,” paparnya.
Wa Ode mengharapkan, pemberian pelatihan lebih mendekatkan pada perubahan bisnis global saat ini, sehingga peserta UMKM Jakarta Entrepreneur bisa membaca peluang lebih besar lagi, khususnya di pasar global.