Di Indonesia International Sustainability Forum 2024, Pertamina Paparkan Transisi Energi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Kamis 05-09-2024,15:14 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID  -  Kolaborasi menjadi hal utama dalam mewujudkan keberlanjutan guna menekan perubahan iklim dan menjalankan transisi energi.

Kolaborasi bukan sebuah pilihan melainkan sebuah kewajiban yang harus dijalankan oleh sebuah negara. 

Presiden Joko Widodo menekankan bahwa untuk menyelesaikan masalah perubahan iklim tersebut butuh pendekatan yang kolaboratif dan berperikemanusiaan, kolaborasi antara negara maju dan berkembang.

"Harus mengedepankan kemanusiaan agar prosesnya tidak mengorbankan kepentingan masyarakat kecil karena ekonomi hijau bukan hanya tentang perlindungan lingkungan tapi juga tentang kesejahteraan yang berkelanjutan kepada rakyat," ungkap Presiden Joko Widodo pada pembukaan Indonesia International Sustainability Forum 2024 (IISF), Kamis, 5 September 2024 di JCC Senayan, Jakarta.

BACA JUGA:Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina Sambut 520 Penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi

BACA JUGA:Jajaki Peluang Baru Sektor Hulu Migas, BUMN Energi Tanzania Gandeng Pertamina

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pada paparannya menyampaikan, strategi transisi energi dijalankan Pertamina untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan target net zero emission (NZE) Pemerintah Indonesia. 

“Energi transisi Pertamina bisa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus menguatkan peningkatan kemampuan Indonesia dalam menghadapi energi trilema,” ujar Nicke, jelasnya saat menjadi salah satu Speaker pada diskusi panel Advancing Energy Transition in Emerging Economies di ajang IISF. 

Selain mendukung pertumbuhan ekonomi, lanjut Nicke, transisi energi Pertamina bisa mendorong Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita serta memperkuat capital index. 

Nicke menambahkan, Pertamina telah mengalokasikan sekitar 15 persen dari total Capex untuk mendukung transisi energi dan pengembangan portofolio bisnis rendah karbon. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata perusahaan energi dunia.

“Pertamina terus komitmen mendukung target pemerintah Indonesia dalam NZE pada tahun 2060, atau lebih cepat,” tandas Nicke.

BACA JUGA:IAF 2024: Pertamina Buka Peluang Kolaborasi Pengembangan Energi di Afrika

BACA JUGA:Indonesia – Afrika Forum 2024: Komitmen Pertamina Tingkatkan Ketahanan Energi

Pertamina, imbuh Nicke, tetap menjaga ketahanan energi nasional sebagai prioritas utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pertamina menerapkan strategi pertumbuhan ganda (dual growth strategy), yakni mempertahankan dan meningkatkan bisnis eksisting untuk menjamin ketahanan energi nasional dan pada saat yang sama mengembangkan bisnis rendah karbon.

Kategori :