JAKARTA, DISWAY.ID - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, memaparkan kronologi kejadian tewasnya Febriana Fatmawati (FF) di tangan suaminya, Achmad Syarifudin (AS).
Peristiwa tragis itu, terjadi pada Rabu dini hari, 4 September 2024, terjadi kasus pembunuhan di wilayah Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
BACA JUGA:Suami Tega Tusuk Istri Hingga Tewas di Depan Anak di Kebagusan Jaksel
BACA JUGA:Isi Pesan Bapak Pembunuh 4 Anaknya di Kebagusan Sebelum Lakukan Aksi Sadisnya
Gogo menjelaskan, peristiwa bermula ketika AS mengetahui perselingkuhan FF melalui ponsel milik korban. Meskipun demikian, AS memilih untuk tetap diam dan fokus bekerja.
"Mengetahui hal tersebut pelaku AS hanya diam saja dan fokus bekerja mencari uang," jelas AKBP Gogo kepada wartawan, Jumat, 6 September 2024.
Pada 17 Juli 2024, AS mendapati FF bersama anak-anaknya menghilang dari rumah. Nomor telepon FF sulit dihubungi, dan baru seminggu kemudian AS mengetahui FF berada di Medan.
"Seminggu kemudian pelaku AS baru mengetahui korban FF berada di Medan lalu ke Kerinci," ucapnya.
BACA JUGA:Viral Istri Lagi Ngojek Pergoki Suami Selingkuh di SPBU, Netizen: Miskin Banyak Tingkah!
Pada 25 Juli 2024, lanjut Gogo, FF menghubungi AS dan menyatakan bahwa dia bahagia bekerja di pabrik kertas. Mengetahui hal itu, AS memberikan uang sebesar Rp1.150.000 kepada FF untuk tiket bus pulang ke Jakarta.
"Setelah itu pelaku AS menjawab 'sudah cukup', tidak usah bersandiwara lagi. Karena saya sudah tahu semuanya. Sudah pulang, kasihan anak kita," jelas berdasarkan ucapan tersangka.
Kemudian FF dan anaknya tiba di Jakarta pada 1 September 2024, dan AS menjemput mereka di terminal Pulo Gebang.
BACA JUGA:Azizah Salsha Bantah Sepi Job, Imbas Munculnya Isu Perselingkuhan dan Video Syur di Media Sosial
Setelah menginap di apartemen Kebagusan, FF dan anaknya pindah ke kontrakan milik mertua AS pada 2 September 2024.
Pada 3 September 2024, sekitar pukul 19.00, pelaku AS pulang kerja dan mengatakan kepada korban FF sedang tidak enak badan dan meminta teh hangat.