JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam peluncuran buku terbaru Kaki-kaki Riang di Atas Jembatan, pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk memperluas aksesibilitas infrastruktur di pelosok Nusantara.
Buku ini merangkum perjalanan pembangunan jembatan gantung pejalan kaki yang menghubungkan komunitas-komunitas terpencil di tanah air.
Acara peluncuran yang diadakan di Hotel Ambara, Jakarta, pada Rabu, 11 September 2024, menandai kolaborasi antara PT Lintas Media Infrastruktur dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Buku ini bukJembatan Gantung: Menembus Tantangan Geografi untuk Kesejahteraan di Pelosok Indonesia,an hanya sebuah dokumentasi, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap upaya pemerintah dalam menghadapi tantangan geografi Indonesia yang berbukit dan berlembah.
BACA JUGA:Isi Pesan Paus di Buku Tamu Istana: Tempat Pertemuan Berbagai Budaya dan Agama
Paul Ames Halomoan Siahaan, Direktur Utama PT Lintas Media Infrastruktur, menyebutkan bahwa buku ini merupakan catatan berharga dari proyek jembatan gantung yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
"Kaki-kaki Riang di Atas Jembatan adalah refleksi dari dedikasi pemerintah dalam mengatasi tantangan aksesibilitas dan sebagai bahan pembelajaran untuk masa depan,” ungkap Paul.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan bahwa jembatan gantung memainkan peran krusial dalam strategi pembangunan infrastruktur. “Di tengah kondisi geografis Indonesia yang menantang, jembatan gantung ini sangat penting untuk meningkatkan konektivitas di daerah-daerah yang sulit dijangkau,” jelas Basuki.
Buku ini menyajikan uraian mendetail tentang proses perencanaan dan pelaksanaan jembatan gantung dari tahun 2015 hingga 2024. Basuki berharap buku ini akan menjadi referensi berharga bagi peneliti dan akademisi yang tertarik pada pembangunan infrastruktur.
BACA JUGA:Berkedok Toko Buku, Dua Pelaku Pengedar Obat Terlarang Diamankan Ke Polsek Benda Tangerang
Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief Dienaputra juga menyoroti manfaat jembatan gantung bagi masyarakat serta pelajaran yang dapat dipetik untuk perbaikan di masa mendatang. “Buku ini menggarisbawahi manfaat nyata dari jembatan gantung serta memberikan wawasan untuk mencegah kegagalan di proyek-proyek masa depan,” kata Rachman.
Sementara itu, Direktur Pembangunan Jembatan Wida Nurfaidi berkomitmen untuk terus memperluas pembangunan jembatan gantung, memastikan setiap proyek memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. “Kami berusaha keras agar setiap jembatan gantung yang kami bangun dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Wida.
Acara peluncuran diakhiri dengan bedah buku yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Majalah Lintas, Pepih Nugraha. Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STT PU, Slamet Mulyono, menyambut baik penerbitan buku ini dan mendorong mahasiswa untuk mempelajari serta mengambil pelajaran dari buku tersebut. “Buku ini sangat penting untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa mengenai pembangunan infrastruktur,” tegas Slamet.
Salomo Tobing, anggota tim penyusun dan desainer grafis buku, merasa bangga dapat berkontribusi dalam proyek ini. “Pengalaman dalam penyusunan buku ini memberikan wawasan baru tentang dinamika pembangunan infrastruktur,” kata Salomo.