Deflasi Sebabkan Harga Pangan Turun Drastis, Penjual Ungkap Kekhawatiran Ini

Senin 16-09-2024,17:00 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Indonesia dikabarkan berada dalam status deflasi selama empat bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2024 lalu. 

Dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat deflasi di Indonesia tercatat sudah sebesar 0,03 persen (m-t-m) pada Agustus 2024.

BACA JUGA:Harga Bahan Pangan Pasar Tradisional di Depok Turun Drastis Buntut Kabar Deflasi

BACA JUGA:Indonesia Alami Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Tidak hanya itu, menurut hasil pantauan Disway pada Senin 16 September 2024di pasar tradisional Reni Jaya  sejumlah komoditas pangan memang mengalami penurunan harga yang cukup drastis. 

Diketahui, harga sejumlah komoditas pangan yang sebelumnya berada di kisaran harga Rp 50.000 - 60.000 an per-kilogramnya kini telah turun menjadi Rp 40.000 an per-kilogramnya.

Harga komoditas cabai merah keriting contohnya.

BACA JUGA:Indonesia Alami Deflasi Empat Bulan Berturut-turut, BPS Beberkan Penyebabnya

BACA JUGA:Sempat Diisukan Deflasi, Harga Bahan Pangan di Pasar Kebayoran Lama Masih Tidak Stabil

Menurut keterangan Aisya, pedagang lainnya di pasar Reni Jaya, harga komoditas cabai merah keriting kini sudah turun menjadi Rp 40.000 per-kilogramnya setelah minggu sebelumnya berada pada harga Rp 46.000 per-kilogramnya.

"Makanya sekarang penjualan juga agak meningkat, tapi semoga gak turun harga lebih jauh lagi aja," ujar Aisya saat ditemui oleh Disway pada hari yang sama.

Menurut Aisya, penurunan harga ini memang berpengaruh besar terhadap pemasukan pendapatan lapak dagangannya. 

BACA JUGA:Indonesia Deflasi 3 Bulan Berturut-turut, Ekonom INDEF Ungkap Penyebabnya

BACA JUGA:Indonesia Deflasi 3 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Kendati begitu, ia juga berharap harga pangan tidak akan jatuh lebih dalam. 

Kategori :