Sebagian dari mereka ada yang memilih berdiri di depan hospitality tim. Mencegat pembalap yang akan keluar masuk untuk minta foto dan tanda tangan.
Hebatnya, mereka rela antre dua hingga tiga jam sebelum acara. Berbaris rapi tidak berebut. Saling menghormati.
Suasana antrean fans yang ingin bertemu pembalap idolanya.-Dewo Pratomo-
Suasana tenang dan tidak ada sampah yang tercecer. Panitia menyediakan tempat sampah di dekat mesin pendingin minuman, yang bisa dibeli oleh semua orang.
Ketika tahu podcast Mainbalap mengambil gambar, ada penonton yang berdiri lalu mengangkat kemeja putih lengkap dengan logo OSIS dan nama sekolah seragam zaman SMA-nya di Bengkulu.
Fans dari Indonesia yang membawa baju seragam SMA untuk ditandatangani pembalap idolanya.-Dewo Pratomo-
Penonton itu hendak meminta tanda tangan pembalap.
Bahkan ketika kami sedang berjalan di pit, seorang perempuan bertanya pada saya: "Ananda ya, Ananda Ya?".
Saya jawab iya, lalu saya panggil Aza.
Perempuan yang telah menikah dengan pria asal Jepang dan menetap di sini minta izin foto bersama.
Saran saya, untuk teman-teman yang akan nonton WEC dan ingin ketemu dengan pembalap, pastikan pembalap idolanya ada di tim apa.
Syukur dapat info lokasi garasinya.
Ketika pintu dibuka, cepat berlari mengambil posisi dan setelah dapat targetnya baru cari bonus pembalap lain.
Ingat acara ini dihelat Sabtu dan Minggu. Silahkan menyiapkan jurus jitu.
Benar juga, ketka pintu sebelah kanan dibuka semua berlarian menuju garasi pembalap idolanya. Mereka bebas berlari untuk memilih target.
Sementara barisan di sebelah kanan paddock baru masuk karena jumlah dan jarak. Mereka seperti barisan pendemo karena masuk dikawal petugas dan tidak boleh melanggar batas tali yang dibawa.