BACA JUGA:Heru Budi Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SDN Manggarai 01 dengan Menu Nasi Uduk
Sementara itu, Kepala Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati menerangkan, Festival Urban Farming kali ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga.
Kegiatan itu juga sebagai sarana berkumpulnya para stakeholder pertanian perkotaan, baik dari dunia usaha, pemerintahan, akademisi, lembaga keungan, praktisi, kelompok tani, maupun masyarakat.
"Jadi, tujuannya adalah untuk sarana edukasi, komunikasi, dan promosi kegiatan-kegiatan pertanian perkotaan yang telah dilakukan oleh para stakeholder," kata Suharini.
Lalu, menurut Suharini, mengembangkan jejaring dan potensi kerja sama antarpelaku urban farming, baik dalam lingkup DKI Jakarta maupun antardaerah, membangun sinergitas berbagai pihak untuk meningkatkan pertanian perkotaan sebagai bagian dari pembangunan Jakarta menuju kota global.
Ia juga menambahkan bahwa di tengah isu krisis pangan, resesi ekonomi dan dampak perubahan iklim dunia, pemerintah pusat telah mendata, persentase penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan secara berangsur lebih besar daripada di perdesaan.
"Berdasarkan data BPS, pada 2030, penduduk yang tinggal di kota mencapai 63,4% dan tahun 2035 meningkat menjadi 66,6%. Konsekuensi dari data tersebut adalah terjadinya peningkatan kebutuhan masyarakat perkotaan terhadap pangan," ucap Suharini.
"Sehingga, kegiatan festival ini adalah wujud nyata kita dalam menyikapi konsekuensi fenomena urbanisasi, dengan catatan harus mendorong kegiatan urban farming, agar ketahanan pangan kota tetap terjaga," pungkas Suharini.