JAKARTA, DISWAY.ID - Calon Gubernur Jakarta dari KIM Plus, Ridwan Kamil, enggan menanggapi kritik dari tim pasangan calon gubernur dan wakil gubernur lainya, Pramono Anung-Rano Karno.
Salah satunya mengenai program pemindahan kantor ke Jakarta Selatan yang bertujuan mengurangi kemacetan.
"Kami mah hanya fokus pada solusi yang menurut kami real dan saya punya riset-risetnya. Kalau pasangan lain mau mengomentari silahkan, tapi saya tidak perlu mengomentari balik," katanya di kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 September 2024.
BACA JUGA:Sambut Masa Kampanye, RIDO Gelar Apel Tim Pemenangan di Markas Golkar
BACA JUGA:Ridwan Kamil Soroti Nasib Guru Ngaji, Tak Harus Selalu Didanai APBD
Ia menegaskan, untuk tetap fokus pada rencana dan solusi yang telah dirumuskan, meskipun ada berbagai pandangan yang muncul.
"Yang penting dari kami ada alasan, ada analisa, ada solusi," tegasnya.
Sebelumnya, Calon Gubernur Jakarta dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Ridwan Kamil, menekankan pentingnya memiliki visi yang ambisius dan realistis dalam membangun kota.
Pernyataan itu, usai visi pembangunan Jakarta yang menyerupai Dubai dianggap mimpi belaka oleh calon gubernur lainya. Yakni, Pramono Anung.
"Semua cita-cita datang dari mimpi. Indonesia merdeka juga mimpi, tapi oleh kerja keras, jadilah Indonesia merdeka. Jadi semua dari mimpi," katanya kepada wartawan, Jumat, 20 September 2024.
BACA JUGA:Ingin Buat Jakarta Mirip Dubai Dinilai Mimpi, Ini Kata Ridwan Kamil
Lebih lanjut, Ridwan Kamil menyoroti masalah kemacetan yang menjadi tantangan utama Jakarta.
"Mengurangi macet itu mengurangi banyak perumahan di tengah kota. Mengurangi beban ke mana dan memperbanyak pusat pertumbuhan," ujarnya.
Ia mengusulkan lokasi seperti TB Simatupang dan Ancol sebagai pusat pertumbuhan baru yang dapat menciptakan wajah baru Jakarta yang kelas dunia, terinspirasi oleh kota-kota global seperti Singapura dan Hong Kong.
Dengan visi dan langkah konkret, ia berharap dapat mewujudkan mimpi besar untuk Jakarta.