Melalui perusahaan rintisan, di antaranya ada yang membangun panel surya di Riau, mengolah limbah sumpit menjadi bangku, serta membuat cat pelapis dengan Solar Reluctance Index yang tinggi sehingga dapat membuat atap dan ruangan terasa lebih dingin.
BACA JUGA:MMB SIL UI Edukasi Lansia di Sawangan Untuk Siap Hadapi Perubahan Iklim
Selain menunjukkan inovasi dari para ecopreneurs, Climate Innovation Week 2024 akan menghadirkan berbagai diskusi panel, workshop, dan penampilan seni dari para komunitas anak muda yang berfokus pada pengembangan dan penerapan solusi berkelanjutan di berbagai sektor. Dengan partisipasi berbagai pihak dari sektor pemerintah, swasta, dan komunitas, acara ini menegaskan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim.
“Climate Innovation Week bukan hanya tentang menciptakan teknologi baru yang keren, namun juga tentang membangun suatu ekosistem agar inovasi yang diciptakan menjadi tepat guna untuk menyelesaikan masalah yang ada. Perjalanan lebih dari 9 bulan bersama HSBC Indonesia dan Greeneration Foundation menjadi sangat bermakna karena kami menemui banyak sekali dukungan dari berbagai pihak termasuk berbagai universitas dan komunitas di 7 kota besar di Indonesia. Oleh karena itu, program CIA menjadi satu pondasi kokoh bagi kami untuk terus menghubungkan inovasi, talenta, dengan peluang investasi dan market agar sektor climate-tech semakin tumbuh dan berkelanjutan tidak hanya di level nasional namun bisa bertumbuh di level global,” ujar Jonathan Davy, Chief Executive Officer, Ecoxyztem.
Climate Innovation Acceleration merupakan sebuah rangkaian program akselerasi inovasi teknologi iklim (climate-tech) serta edukasi untuk memperbanyak talenta di bidang pekerjaan hijau (green jobs) yang merupakan inisiatif bersama antara Ecoxyztem Venture Builder dan Greeneration Foundation dengan dukungan dari HSBC Indonesia.
Mengambil tema “Building Climate-Tech Ecosystem to Accelerate Ecopreneurs in Reaching ENDC Target by 2030”, program ini telah melibatkan lebih dari 3.000 mahasiswa dan civitas akademika di 7 kota besar di Indonesia serta memberikan pendampingan dan access to market kepada 30 High School & University dan Early-stage Startups atau yang biasa di sebut Ecopreneurs.
Climate Innovation Acceleration diawali dengan dengan Roadshow ke beberapa kota besar di Indonesia seperti Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Makasar, dan Jakarta pada bulan Januari hingga Maret 2024, dilanjutkan dengan fase mentoring secara asinkronus melalui platform pembelajaran digital X Seed (xseed.ecoxyztem.com) dan secara sinkronus bersama para mentor serta sharing session langsung di kantor Blibli dan HSBC Indonesia pada bulan April hingga Juni 2024.
Para finalis juga mengikuti sesi Business Matchmaking (untuk Early-stage Startups) dan Demo Day (untuk memilih 5 High School & University Startups). Total 20 finalis dari tiap level berhasil mengimplementasikan solusinya selama 2 bulan mulai dari Juli sampai Agustus 2024 bersama para mitra yang dipilih.