JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengungkapkan, pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan (Korsel) di tahun 2024 mengalami penurunan ketimbang tahun lalu.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menjelaskan, pada 2023 ada sekitar 12 ribu PMI yang diberangkatkan ke Korsel.
BACA JUGA:BP2MI Minta Pemerintah Anggarkan Dana Abadi Rp3 T untuk Lindungi Pekerja Migran
BACA JUGA:Kepala BP2MI Penuhi Panggilan Bareskrim Diperiksa Terkait Inisial T Pengendali Judi Online
Namun pada tahun ini, baru sekitar 9 ribu PMI yang diberangkatkan ke Korsel.
Hal ini dikatakan Benny saat melepas 200 PMI terbang ke Korsel dan 1 ke Jerman di eL Hotel Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Senin, 23 September 2024.
"(Tahun lalu) Korea hampir 12 ribu ya, 11.500 lebih. Nah, untuk tahun ini kayaknya hanya mendekati 9-10 ribu ya. Berarti kita kehilangan sekitaran 2 ribu," kata Benny.
Benny mengungkapkan, penurunan pengiriman pekerja migran ke Korsel ini bukan hanya dialami oleh Indonesia.
Namun, ada 16 negara lainnya yang mengalami hal serupa.
BACA JUGA:Anggaran BP2MI Bakal Dipangkas Rp105 Miliar, Apa yang Dikhawatirkan Benny Rhamdani Terjadi
"Dan juga 16 negara sending countries lainnya mengalami penurunan yang sama. Karena Korea itu tidak hanya Indonesia, ada 16 negara sending countries," terang Benny.
Untuk pengiriman PMI ke Jerman kata Benny saat ini masih normal. Katanya hanya Korsel saja yang mengalami penurunan.
"Jerman alhamdulillah masih normal ya, hanya Korea saja," ungkapnya.
Hal ini terjadi karena Korea Selatan sedang mengalami masalah ekonomi. Sehingga berdampak pada pengiriman pekerja migran.
"Korea ini negaranya sekarang sedang mengalami masalah ekonomi dalam negeri. Sehingga angka atau tren para calon ya, pemberi kerja untuk meminta masuknya pekerja dari luar negeri, dari tenaga kerja asing ini masih bisa dikatakan kecil menurun untuk tahun ini," katanya.