PROBOLINGGO, DISWAY.ID -- Setelah menyerahkan sertipikat di Kabupaten Pasuruan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) langsung melanjutkan perjalanannya ke Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Dengan menyetir mobilnya sendiri, ia tiba di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, AHY menyerahkan 30 Sertipikat Tanah Elektronik hasil program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
BACA JUGA:Menteri AHY Bagi-Bagi Sertipikat Tanah Elektronik, Warga Tanya: Bisa Disekolahkan Pak?
BACA JUGA:AHY Serahkan Puluhan Sertipikat Tanah Wakaf di Pasuruan untuk Yayasan Habib Taufiq Assegaf
"Bapak/Ibu sekalian, saya datang ke Probolinggo alhamdulillah ini sebuah perjalanan yang mengesankan, pemandangan alam yang begitu indah, sejuk udaranya, dan masyarakatnya begitu ramah," ujar Menteri AHY dikutip pada Jumat, 27 September 2024.
"Dengan sertipikat yang kami serahkan, artinya tanah Bapak/Ibu telah sah secara hukum, tidak perlu lagi khawatir tanahnya diserobot oleh siapa pun," sambungnya.
Desa Ngadisari merupakan wilayah tanah adat, namun dalam proses penyertipikatannya tetap harus mendapatkan rekomendasi dari kepada desa setempat.
Menteri AHY berharap dengan sertipikat tanah yang kini dimiliki masyarakat bisa ikut mengembangkan UMKM yang mendukung pariwisata lokal.
BACA JUGA:Menteri ATR/BPN AHY Ajak Hipmi Berkolaborasi dalam Meningkatkan Ekonomi RI
“Kecamatan ini juga semakin baik dari sisi pariwisata, ekonomi kreatifnya karena pasti penyediaan penginapan-penginapan, kemudian saya lihat tadi banyak ada 800 unit Jeep, 400 ekor kuda, dan lain sebagainya," tuturnya.
"Ini merupakan UMKM yang perlu kita kembangkan. Dengan demikian, pemerintah setempat, jajaran Forkopimda bisa saling bersinergi memajukan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan, kami Kementerian ATR/BPN akan menjadi bagian dari itu," lanjut Menteri AHY.
Selain pariwisata, masyarakat juga dapat mengembangkan perkebunannya di wilayah tersebut.
Sertipikat tanah itu sudah menjadi kebutuhan yang dinantikan oleh warga, salah satunya Sri Wilis (41) yang menggantungkan hidupnya dengan berkebun.
BACA JUGA:Emak-emak Histeris Saat Menteri ATR/BPN datang Ke Pasuruan Jatim: 'Mas AHY Ganteng Banget'
"Kalau di sini ditanami palawija itu bermacam-macam. Dulu ada program seperti ini, harus diajukan sendiri kan pakai biaya, tetapi program ini gratis. Terima kasih karena sudah ada program PTSL, jadi tanah yang di sini sudah bersertipikat. Terima kasih Pak AHY," ungkap Sri Wilis.