Diperingati Tiap 28 September, Inilah Sejarah Hari Rabies Sedunia

Jumat 27-09-2024,20:25 WIB
Oleh: Prof. Dr. MAKSUM RADJI, M.Biom

Adapun beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain adalah, melakukan vaksinasi hewan peliharaan dengan vaksin rabies secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, serta menghindari gigitan hewan yang berpotensi menularkan virus rabies.

Tanpa vaksinasi yang tepat, hewan peliharaan akan rentan terhadap penularan. Jika hewan yang terinfeksi virus rabies kemudian menggigit atau mencakar manusia, maka virus rabies dapat menular dan dapat membahayakan manusia.

Vaksinasi rabies mampu merangsang tubuh untuk membentuk antibodi, sehingga dapat melawan virus rabies yang masuk ke tubuh.

Antibodi akan terbentuk setelah 7-10 hari hingga membentuk perlindungan pada tubuh seseorang.  

Penyakit rabies termasuk penyakit serius yang dapat menyebabkan kematian. Virus ini dapat menginfeksi sistem saraf pusat.

Saat infeksi dari rabies menyerang tubuh, komplikasi yang parah bisa dihindari karena pemberian vaksin ini.

Vaksin ini diberikan melalui suntikan secara intramuskular, pada otot paha untuk anak-anak dan otot lengan atas pada orang dewasa.

Disarankan untuk mendapatkan vaksin ini paling tidak 1 bulan sebelum melakukan perjalanan ke wilayah yang rentan rabies.

Jika pemberian vaksin dilakukan untuk mengatasi infeksi rabies setelah terkena gigitan atau cakaran binatang, segera bersihkan luka dengan sabun dan air yang mengalir.

BACA JUGA:Universitas Esa Unggul Gelar PKM Tingkatkan Kesadaran Tentang Tuberkulosis

Setelah itu, luka dibersihkan dengan alkohol dan tutup dengan perban kemudian segera ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Vaksin rabies juga dapat diberikan sesegera mungkin setelah terpapar, sebelum gejala muncul.

Di Indonesia, terdapat dua jenis vaksin rabies yang bisa diberikan pada manusia, yaitu Profilaksis Pra-Pajanan (PrPP) dan Profilaksis Pasca Pajanan (PEP).

Vaksin PrPP biasanya diberikan kepada orang yang dianggap berisiko tinggi terpapar, misalnya petugas pengawas hewan, dokter hewan, atau orang yang tinggal di atau bepergian ke daerah endemis rabies.

Pemberian booster vaksin PrPP secara berkala juga direkomendasikan untuk pencegahan ekstra, untuk orang-orang yang pekerjaannya berisiko tinggi terpapar virus rabies.

Adapun vaksin rabies PEP ditujukan untuk menghentikan timbulnya gejala rabies setelah terpapar virus.

Pemberian vaksin ini bertujuan untuk melindungi tubuh setelah terkena gigitan binatang. PEP terdiri dari suntikan antibodi terhadap virus rabies (human rabies immune globulin atau HRIG).  

Kategori :