JAKARTA, DISWAY.ID-- Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, tingkat kesejahteraan sosial Indonesia dilaporkan mengalami peningkatkan yang positif selama berada di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Peningkatan tersebut dapat terlihat dari sisi akses pendidikan, kesehatan, serta infrastruktur.
Hal tersebut disampaikan oleh LSI Denny JA dengan merujuk pada Social Progress Index (SPI).
Social Progress Index sendiri merupakan alat penting untuk menilai apakah pemerintah mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya di luar angka-angka ekonomi semata.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Dapat Brevet Hiu Kencana dari TNI AL
BACA JUGA:Jelang 25 Hari Pemerintahannya Berakhir, Jokowi Sapa Pasien dan Keluarganya di RSUD dr. Abdul Rivai
“Peningkatan skor Indonesia dari 61,65 pada tahun 2014 menjadi 67,22 pada tahun 2023 mencerminkan perbaikan dalam berbagai indikator kesejahteraan sosial. Kenaikan peringkat Indonesia dalam SPI, dari posisi 92 ke 80, menunjukkan bahwa Indonesia berhasil meningkatkan standar hidup, meskipun tantangan masih ada,” tulis Denny dalam keterangan resminya pada Senin 30 September 2024.
Selain itu Denny juga turut menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor kunci yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan sosial tersebut.
Yang pertama adalah akses pendidikan. Pemerintah Jokowi memiliki program seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk membantu meningkatkan partisipasi pendidikan di kalangan masyarakat miskin.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Lakukan Groundbreaking di IKN, Nilai Investasi hingga Rp 500 Miliar
BACA JUGA:KPK Geledah Rumah Menteri Kabinet Jokowi, Temukan Uang Asing hingga Bukti Elektronik
Faktor kedua adalah layanan kesehatan, di mana pemerintah memiliki program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk memperluas akses layanan kesehatan, terutama bagi masyarakat miskin.
Dan faktor yang terakhir yang dinilai berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan sosial di Indonesia yakni perbaikan infrastruktur sosial.
“Investasi besar dalam infrastruktur seperti pembangunan jalan dan fasilitas umum meningkatkan akses layanan dasar bagi masyarakat,” jelas Denny.
Lebih lanjut, Denny menilai bahwa Social Progress Index dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan, setidaknya karena tiga alasan. Pertama, SPI dapat mengukur kualitas hidup di luar PDB.
“Banyak negara yang memiliki PDB tinggi tetapi masih mengalami ketidaksetaraan sosial yang luas. SPI melihat hal-hal di luar ekonomi seperti pendidikan, kesehatan, dan hak asasi manusia, yang seringkali diabaikan oleh indikator ekonomi tradisional,” kata Denny.