Mereka aktif bertanya dan tidak meninggalkan tempatnya hingga acara selesai. Antusiasme ini menunjukkan bahwa warga binaan sangat membutuhkan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani jenazah, terutama dalam menghadapi kematian yang tidak terduga.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Zaini Tafrikhan, menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan agar warga binaan dapat memiliki bekal untuk bermanfaat di tengah masyarakat seusai menjalani masa tahanan.
BACA JUGA:Dompet Dhuafa Gulirkan Progam SIDOMUKTI, Upaya Kembangkan Warisan Budaya Yogyakarta
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan sarana untuk refleksi bersama dan muhasabah dengan mengingat terbatasnya waktu hidup manusia.
Pengampu Pembinaan Lapas Kelas IIA Ambarawa, Agus Wijayanto, menyatakan pihaknya merasa terbantu dan berterimakasih kepada Dompet Dhuafa Jawa Tengah yang telah membantu lembaga pemasyarakatan dalam melakukan pembinaan terhadap warga binaan dengan terlaksananya kegiatan ini.
Kasi Binadik Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang, Mardiati Ningsih, mengapresiasi program bina santri lapas yang tidak hanya mengangkat tema religi yang esoteris dengan metode konvensional, tetapi juga membawa tema-tema praktis yang dekat dengan masyarakat, salah satunya pelatihan pemulasaran jenazah
Kegiatan pelatihan pemulasaran jenazah yang dilaksanakan oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah di Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang dan Lapas Kelas IIA Ambarawa telah menunjukkan dampak positif yang signifikan.
BACA JUGA:Timnas Australia Latih Murid Perguruan Islam Al Syukro Universal Dompet Dhuafa Main Sepak Bola
BACA JUGA:Timnas Australia Berikan Coaching Clinic Siswa Perguruan Islam Al Syukro Universal Dompet Dhuafa
Warga binaan telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani jenazah, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya proses penanganan jenazah sesuai syariat Islam.
Kegiatan ini juga telah membantu lembaga pemasyarakatan dalam melakukan pembinaan terhadap warga binaan, sehingga dapat bermanfaat di tengah masyarakat seusai menjalani masa tahanan.
Dengan demikian, kegiatan pelatihan pemulasaran jenazah ini merupakan contoh yang baik dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi kematian.
Serta sebagai sarana refleksi dan muhasabah dalam mengingat terbatasnya waktu hidup manusia.