Selain fokus pada desa-desa yang mudah dijangkau, PLN juga memprioritaskan daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T), terutama di wilayah-wilayah seperti Papua, Nias, dan Natuna.
Menurut Lambas, PLN bahkan telah berhasil melistriki beberapa desa di Papua yang sebelumnya belum pernah dialiri listrik.
PLN juga bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melistriki desa-desa yang sangat terpencil dan terisolir di Papua dengan menggunakan teknologi geospasial. Teknologi ini membantu PLN memetakan wilayah yang harus segera dialiri listrik.
“Kami menggunakan data geospasial untuk memprioritaskan desa-desa mana yang harus segera dilistriki, sehingga program listrik desa ini lebih terarah dan tepat sasaran,” jelas Lambas.
BACA JUGA:PLTP Kamojang, Pembangkit Geothermal PLN Pertama di Asia Tenggara Penghasil Green Hydrogen
BACA JUGA:PLN Gelar Apel Siaga Pastikan Pasokan Listrik Andal Selama Kunjungan Paus Fransiskus dan ISF 2024
Meski demikian, Lambas mengakui bahwa masih ada tantangan yang harus dihadapi, terutama di wilayah Papua yang memiliki kondisi geografis sulit dan rawan keamanan.
Saat ini, masih ada 89 desa yang belum teraliri listrik, seluruhnya berada di Papua. Kondisi ini mengharuskan PLN untuk menyusun strategi khusus guna mewujudkan target elektrifikasi nasional 100 persen pada akhir tahun 2024.