Tak berhenti di situ, ruang eksplorasi diberikan dengan bebas sehingga para sniman dapat menggabungkan unsur tradisional dengan elemen futuristik.
Pesinauan Sekolah Adat Osing dari Banyuwangi, misalnya, akan menghadirkan konsep futuristik dalam pertunjukan Barong Kemiren.
“Perpaduan antara bentuk tradisi dan konsep masa depan menjadikan pertunjukan kami relevan bagi penonton modern tanpa kehilangan akar budaya,” ungkap Slamet Diharjo, pimpinan kelompok.