JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Kesehatan mendorong trasformasi kesehatan, salah satunya melalui pengembangan Advanced Therapy Medicinal Products (ATMPs), di mana terapi Stem Cell hingga vaksin lokal mulai banyak diproduksi dalam negeri.
Dalam hal ini, laboratorium sangat dibutuhkan dalam menunjang perkembangan produk biologi, baik dari segi keamanan maupun efikasinya.
"Dalam rencana induk bidang kesehatan, kita juga memasukkan indikator indeks keamanan obat dan makanan," terang terang Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Dr. Dra. Lucia Rizka Andalusia, Apt., M. Pharm., MARS di Jakarta, 9 Oktober 2024.
BACA JUGA:Festival Budaya Panji 2024 Digelar 22-24 Oktober, 10 Kelompok Seni Ini Turut Tampil
Menurut Lucia indeks keamanan obat dan makanan pastinya harus ditunjang dengan laboratorium yang kuat.
Untuk diketahui, ATMPs merupakan produk medis yang mengandung bahan aktif yang berasal dari sel atau jaringan yang dapat digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Dr. Dra. Lucia Rizka Andalusia, Apt., M. Pharm, Dari 14 antigen vaksin rutin yang digunakan oleh Kementerian Kesehatan, 10 jenisnya sudah bisa diproduksi dalam negeri.-Annisa Zahro-
Teknologi ini juga dapat diklasifikasikan menjadi terapi gen, terapi sel, dan produk rekayasa jaringan.
"Produk biologi yang paling dikenal insulin. Penggunaannya paling banyak karena kasus diabetes di Indonesia itu banyak sekali. Kita sudah bisa memproduksi insulin dalam negeri, kita sudah bisa memproduksi vaksin dalam negeri," terang Rizka.
BACA JUGA:2 Saksi dan Alexander Mawarta Akan Diperiksa Subdit Tipidkor Ditkrimsus Polda Metro Jaya
BACA JUGA:Cegah Narasi Hoaks saat Pemilu, FDIKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gelar Sekolah Kebangsaan
"Insulin sudah bisa diproduksi dalam negeri, eritropoetin itu juga untuk penyakit ginjal sudah bisa diproduksi dalam negeri," paparnya.
"Ini membutuhkan teknologi yang lebih advance dan juga obat kanker yang berbasis biologi antibodi monoclonal juga sudah bisa mulai diproduksi dalam negeri," tambahnya.
Selain itu, vaksin yang kini menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit ganas banyak diproduksi dalam negeri.
"Dari 14 antigen vaksin rutin yang digunakan oleh Kementerian Kesehatan, 10 jenisnya sudah bisa diproduksi dalam negeri," tandasnya.