· Kista pankreas dengan tanda-tanda pre-kanker: Kista pankreas yang tidak memerlukan operasi besar tetapi perlu diobati.
· Tumor di saluran pencernaan dan hati: Tumor di usus dua belas jari dan hati yang sulit diobati dengan metode lain.
BACA JUGA:1 dari 2 Perempuan Penderita Kanker Serviks Berakhir Kematian, Penting Vaksinasi dan Deteksi Dini
Proses Prosedur EUS-RFA
Prosedur EUS-RFA dilakukan dalam beberapa langkah.
Pertama, pasien diberi sedasi ringan atau anestesi untuk memastikan kenyamanan selama prosedur.
Dokter kemudian memasukkan endoskop melalui mulut atau rektum untuk mendapatkan panduan visual menggunakan EUS. Setelah itu, elektroda RFA ditempatkan dengan hati-hati di lokasi tumor.
Setelah elektroda berada di posisi yang tepat, gelombang radio frekuensi diterapkan untuk memanaskan dan merusak tumor.
Seluruh proses dipantau secara ketat untuk memastikan bahwa tumor mendapatkan dosis energi yang tepat dan tidak ada kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya.
BACA JUGA:Kapan Waktu yang Tepat untuk SADARI? Deteksi Dini Kanker Payudara
Risiko dan Komplikasi
Meski EUS-RFA adalah prosedur minim invasif, tetap ada risiko dan komplikasi yang perlu diwaspadai. Risiko umum yang mungkin terjadi antara lain:
· Infeksi: Kemungkinan terjadinya infeksi di area yang telah diproses.
· Perdarahan: Risiko perdarahan di tempat ablasi.
· Reaksi terhadap sedasi: Komplikasi yang mungkin timbul akibat penggunaan anestesi.
· Kerusakan jaringan: Potensi kerusakan pada jaringan di sekeliling tumor.
Efektivitas EUS-RFA
EUS-RFA dikenal efektif dalam mengobati tumor gastrointestinal, terutama yang tidak dapat dioperasi atau yang tidak merespons pengobatan lain.
Dengan presisi tinggi dari EUS, prosedur ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan beberapa metode lain seperti cryoablation.