Kapan Waktu yang Tepat untuk SADARI? Deteksi Dini Kanker Payudara
Ilustrasi kanker payudara--Jawapos.com
JAKARTA, DISWAY.ID - SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri menjadi salah satu kampanye untuk mendeteksi penyakit kanker payudara sejak dini.
Caranya, bisa dilakukan secara mandiri oleh masing-masing individu.
BACA JUGA:1 dari 2 Perempuan Penderita Kanker Serviks Berakhir Kematian, Penting Vaksinasi dan Deteksi Dini
Lalu kapan waktu yang tepat untuk SADARI?
Pemeriksaan dini kanker payudara sejak dini sangat penting agar segera dilakukan penanganan dan mencegah keparahan.
Pasalnya, penanganan kanker payudara yang masih stadium 1 memiliki peluang sembuh lebih besar.
"Kenapa perlu deteksi dini? Karena untuk stadium awal, semakin datanya semakin cepat, semakin bagus untuk kelangsungan hidupnya," terang dokter spesialis Bedah Onkologi RS Dharmais dr. Iskandar, Sp.B.Subsp.Onk(K),MPH di Jakarta, 2 Oktober 2024.
BACA JUGA:Kanker Limfoma Hodgkin Stadium Lanjut Bisa Dicegah dengan Deteksi Dini, Ini Cerita Penyintas
Namun sayangnya, mayoritas pasien datang ke dokter ketika kondisi sudah memasuki stadium 3-4.
Hal ini perlu menjadi perhatian karena data Global Cancer Observatory mencatat lebih dari 66 ribu kasus temuan baru kanker payudara pada wanita Indonesia di tahun 2022.
Dengan rasio kejadian mencapai 30 persen, angka tersebut tidak kunjung turun dari tahun ke tahun.
BACA JUGA:Mengenal Patient Navigator untuk Pasien Kanker yang Kerap Menyangkal dan Tunda Pengobatan
Waktu yang Tepat untuk SADARI
Untuk melakukan deteksi dini, para perempuan dapat menerapkan SADARI (periksa payudara sendiri) setelah menstruasi.
"Biasakan untuk melakukan periksa payudara sendiri secara rutin setiap bulan pada 1 minggu hingga 10 hari pertama setelah selesai menstruasi," jelasnya.
Apabila ditemukan adanya perubahan sekecil apapun pada payudara, seperti benjolan, kerutan, rasa sakit, ataupun keluar cairan dan kelainan lainnya, disarankan segera melakukan pemeriksaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: