Heboh Bayi Kanker Ovarium, Ini Penjelasan Ahli Onkologi

Minggu 13-10-2024,11:52 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Heboh di media sosial bayi kanker ovarium berusia 19 di Serawak, Malaysia.

Bayi tersebut didiagnosa mengidap kanker ovarium stadium 3.

Diketahui, bayi tersebut mengeluhkan perut kembung dan sembelit sejak Agustus lalu sehingga orangtuanya membawa ke RS Kota Marudu.

Kendati tak dapat didiagnosis, bayi bernama Daneen Auni Riksi tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Wanita dan Anak-Anak Sabah (HWKKS) dan ditemukan tumor seukuran 13,5 sentimeter.

BACA JUGA:Kisah Wanita Jakbar Kena Kanker Paru Stadium 4 di Usia Muda, Awalnya Mengeluh Flu

Dokter pun melakukan operasi darurat untuk mengangkat ovarium kanannya dan menjalani perawatan intensif untuk persiapan kemoterapi.

Sementara itu, dokter juga masih menganalisis penyebab kanker yang muncul di anak-anak tersebut.

Pasalnya, hal ini merupakan kondisi yang langka di mana anak mengidap kanker.

BACA JUGA:Plaza Indonesia Dukung Bulan Kesadaran Kanker Payudara Lewat Kuliner, SADARI, dan SADANIS

Dijelaskan pula oleh dokter spesialis penyakit dalam dan onkologi dr Ronald A Hukom, Sp.PD, Subsp.H.Onk.M (K) bahwa kasus kanker pada anak jarang terjadi, termasuk di Indonesia.

Namun, hal ini bukan tidak mungkin apabila terdapat berbagai faktor, mulai dari genetik hingga adanya kelainan pada masa kehamilan.

"Kanker pada anak itu yang banyak bukan ovarium. Misal seperti leukimia karena memang sel kanker itu tumbuh atau munculnya tergantung kecepatan selnya tumbuh, yang tumbuh cepat itu kan leukimia, misalnya kanker yang lain lebih lambat," terang Ronald ketika ditemui di Jakarta, 12 Oktober 2024.

BACA JUGA:Plaza Indonesia Dukung Bulan Kesadaran Kanker Payudara Lewat Kuliner, SADARI, dan SADANIS

"Kalau ada kasus yang seperti itu, ya memang sangat jarang, harusnya sih dicari lebih teliti, entah ke keluarganya, entah riwayat selama kehamilan," kata Ronald ketika ditemui di Jakarta, 12 Oktober 2024.

"Mungkin ya, sejak di masa kehamilannya sudah ada kelainan karena memang terlalu cepat (kanker berkembang) itu jarang, jadi seharusnya pada saat hamil ibunya sudah ada (riwayat terpapar), entah bahan kimia, entah obat," terkanya.

Kategori :