BACA JUGA:Motor Listrik Honda EM1 e: Jadi Motor Operasional di MotoGP Mandalika
Jadi hal-hal basic seperti ini yang membuat tingkat adopsi motor listrik rendah,” tambah Raditya.
Jadi bisa dikatakan, hal ini disebabkan sepeda motor listrik yang ada di pasaran saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia akan sepeda motor yang memiliki kinerja, durability, dan keandalan yang baik.
Intinya, belum ada sepeda motor listrik yang enak dan berkualitas.
Ilustrasi motor listrik bersubsidi-M. Ichsan-
Kekhawatiran umum calon pembeli kendaraan listrik
Tingkat adopsi kendaraan listrik yang rendah disebabkan oleh fakta bahwa produk kendaraan listrik saat ini diyakini belum mampu memenuhi kebutuhan pengendara Indonesia.
Meskipun penetrasi sepeda motor listrik pertumbuhannya lebih kecil dibandingkan mobil listrik walaupun sudah ada subsidi dari pemerintah.
Jadi sepeda motor listrik diyakini belum mampu menjawab kebutuhan mobilitas sehari-hari masyarakat Indonesia, terutama dalam hal jarak tempuh, daya tahan/ketangguhan, dan jaringan charging station dan aftersales.
BACA JUGA:Makin Digemari, Penjualan Sepeda Motor Listrik Meningkat
BACA JUGA:SMK Taman Siswa 2 Jakarta Dapat Edukasi Motor Listrik Lewat Astra Honda Berbagi Ilmu 2024
Selain itu, hasil riset pasar juga menunjukkan bahwa masih banyak hal yang perlu ditingkatkan dari kendaraan listrik agar dapat diterima secara luas oleh masyarakat Indonesia
Pihak produsen tentunya mengakui dan memahami kekhawatiran calon pembeli terkait kendaraan listrik, sekaligus memberikan solusi atau informasi yang meyakinkan
Bahwa sepeda motor listrik yang memiliki kinerja dan ketangguhan seperti sepeda motor bensin/ICE (Internal Combustion Engine) adalah yang dibutuhkan konsumen