A menjelaskan saat itu para murid diminta untuk membersihkan sekolah, namun korban justru menghindar dan bersembunyi di balik pintu.
"Suruh anak-anak menyapu dari belakang ke depan. L sembunyi di belakang pintu kelas. Dia lari-larian (tidak ingin disuruh)" ujar A dalam keterangan lewat video yang diunggah akun media sosial.
Sementara itu, terkait dugaan pemukulan dengan sapu lidi, A mengaku tidak sengaja melakukannya.
"Tidak sadar, mungkin sudah musibah. Saya ayunkan sapu kena kepalanya" ujar A.
Setelah peristiwa itu, korban kemudian melaporkan aksi kekerasan yang dialaminya kepada sang ibu.
Mengetahui hal itu, orang tua korban menghampiri sekolah namun tidak bertemu dengan guru agama A yang sedang mengajar di kelas 6.
BACA JUGA:Kasus Guru Supriyani Bikin Susno Duadji Geram: Banyak Orang Tua Cengeng!
"Datang orangtuanya tidak dipertemukan dengan saya, dengan alasan saya pulang katanya di rumah. Mungkin di situ sakit hatinya kenapa ini masalah tidak diselesaikan. Saya di kelas 6 saat orangtuanya datang," sambung A.
Adanya dugaan kasus kekerasan guru terhadap murid belakangan ini menyita perhatian masyarakat.
Publik banyak menyayangkan tindakan orang tua yang sedikit-sedikit melaporkan dugaan kekerasan ke polisi tanpa ditelusuri sebab-akibatnya.