JAKARTA, DISWAY.ID – Aktivitas fisik bisa mencegah penyakit stroke.
Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan Yudhi Pramono mengungkapkan bahwa 90 persen penyakit stroke bisa dicegah, salah satunya dengan aktivitas fisik.
"Ini sangat disayangkan karena 90 persen stroke itu dapat dicegah melalui pengendalian faktor risikonya," terang Yudhi pada media briefing Hari Stroke Sedunia, 25 Oktober 2024.
BACA JUGA:Stroke Mulai Serang Usia 30-40 Tahun, Catat Hal yang Harus Dihindari
Berapa lama durasi aktivitas fisik sehari dilakukan?
Menurutnya, aktivitas fisik selama minimal 30 menit dan 5 kali dalam seminggu dapat menurunkan faktor risiko stroke sebesar 25 persen.
Sementara itu, dokter ahli dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dr Elina Widiastuti menyebut bahwa kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu dari lima faktor risiko utama stroke.
"Salah satu penyebab dari stroke ada faktor stres, dan ternyata latihan fisik atau berolahraga rutin itu ternyata dapat menurunkan kecemasan dan depresi," ungkap Elina.
BACA JUGA:Golongan Darah A Rentan Terkena Stroke, Dokter Ungkap Cara Cegahnya
Tak hanya itu, olahraga juga dapat meningkatkan fungsi kognitif, meningkatkan performa kerja, serta pada orang tua sangat penting untuk menurunkan risiko jatuh dan cedera.
Hal ini juga merupakan terapi yang efektif untuk beberapa penyakit kronis, terutama pada pasien lanjut usia.
Dijelaskannya, aktivitas fisik harian untuk mencegah risiko stroke dapat dibagi menjadi tiga jenis, mulai dari aktivitas aerobik, penguatan otot, hingga pembatasan sedentari.
BACA JUGA:Cegah Stroke dan Diabetes, 3 Hal Ini Penting Dicek Rutin dalam Pemeriksaan Kesehatan
Aktivitas aerobik seperti berjalan, berlari, bersepeda, atau berenang. Ia menganjurkan aktivitas aerobik dengan intensitas sedang sebanyak 3-5 kali per minggu atau 150-300 menit per minggu.
“Jadi, aktivitas yang dilakukan seperti berjalan dan sebagainya dapat dibagi menjadi 30 menit setiap harinya dan dilakukan selama 5 kali dalam seminggu,” lanjutnya.
Kemudian, aktivitas penguatan otot berupa gym, yoga, atau pilates.