SEMARANG, DISWAY.ID - Calon Gubernur Nomor Urut 2 dalam Pilkada Jawa Tengah 2024, Ahmad Luthfi menegaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan detail terkait berbagai permasalahan yang dihadapi rakyat di wilayahnya.
Hal itu disampaikan Luthfi dalam debat publik pertama calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang disiarkan langsung di berbagai stasiun televisi nasional pada Rabu 30 Oktober 2024 malam.
BACA JUGA:Purnatugas dari Presiden, Jokowi Titip Pesan Menyentuh ke Cagub Jateng Ahmad Luthfi
Awalnya Ahmad Luthfi bertanya kepada Cagub Nomor Urut 1 Andika Perkasa terkait kepemimpinan dan tata kelola pemerintahan.
"Jawa Tengah adalah provinsi yang sangat luas, dari ujung Timur sampai ujung Barat, Utara sampai Selatan, dengan jumlah hampir 7.810 desa dan 753 kelurahan. Solusi apakah saudara akan berikan menyelesaikan permasalahan warga Jawa Tengah yang berada di ujung Timur Jawa Tengah?," ujar Ahmad Luthfi.
Kemudian pertanyaan tersebut dijawab oleh Cagub Nomor Urut 1 Andika Perkasa bahwa pihaknya akan memenuhi kebutuhan koneksi internet di seluruh desa.
"Masalahnya adalah akses internet di Jawa Tengah masih terendah di Jawa karena hanya 82 persen penetrasi internet. Bagaimana dengan daerah desa yang belum memiliki koneksi internet," kata Andika Perkasa.
Sehingga yang perlu dilakukan dijelaskan Andika adalah bagaimana menurunkan koneksi internet di daerah-daerah yang belum ada penetrasi jaringan fiber optik.
"Nah tetapi kita memiliki pilihan untuk menurunkan koneksi internet ini melalui satelit dan itu sudah memungkinkan secara teknologi. Tapi yang jelas di daerah-daerah yang belum terkoneksi ini bisa.Kita memang harus berusaha dan dari segi anggaran memungkinkan apabila kita berusaha untuk memenuhi koneksi internet ke seluruh desa dalam lima tahun ke depan sejumlah 7.810 desa," lanjut Andika.
Lalu Ahmad Luthfi memberikan tanggapan nya atas jawaban Andika Perkasa tersebut.
BACA JUGA:Survei Poltracking: Luthfi-Taj Yasin Unggul 52,5 Persen dari Andika-Hendi di Pilgub Jateng
"Ada hal yang perlu menggelitik kami, jadi dari 7.810 desa itu yang masih blank spot itu 102 desa. 102 desa itu bisa terpenuhi, jadi tidak semua desa tidak punya internet," tegas Lutfhi.
"Tetapi pertanyaan saya di ujung Timur nya Jawa Tengah disana ada apa? Disana ada desa namanya Desa Temperak, ada desa yang disitu adalah nelayan. Nelayan kita kebanyakan banyak permasalahan nya yang harus kita openi dari pendangkalan muara, solar bersubsidi, harga ikan kembung cuman Rp 3 ribu," kata Luthfi.
"Inilah permalasahan-permasalahan dari ujung yang harus kita tahu sebagai seorang pemimpin. Dan konsep ini yang nanti akan kita laksanakan, kedepan pimpinan tidak perlu hebat tapi dia bisa bermanfaat bagi orang lain. Dia tahu masyarakat kita yang paling bawah, dia tahu masyarakat ditengah-tengah kita, dan kita selalu tampil di tengah-tengah masyarakat dalam kita ngopeni dan ngelakoni," jelas Luthfi.