bahkan Ikeu menyampaikan jika pihaknya telah menyiapkan titik-titik dalam operasional program makan gratis.
BACA JUGA:Guru Honorer Supriyani di Atas Angin, Kuasa Hukum: Saksi Ahli Ungkap Banyak Prosedur yang Salah
BACA JUGA:Pemerintah Siap Patuhi Putusan MK soal UU Cipta Kerja, Supratman Lapor Prabowo
"Nantinya dapur-dapur dari skema ini yang akan menentukan jumlah dari anak yang akan dilayani dan satu unit layanan harus dapat menlayani 2.500 sampai 3.000 anak," paparnya.
"Nantinya pendekatannya adalah jumlah anak sekolah, sedangkan ibu halil serta balita akan mengikuti," paparnya.
Adapun terkait suplayer, menurut Ikeu pihaknya akan bekerjasama dengan suplayer yang merupakan UMKM setempat agar uang yang masuk tidak keluar sehingga uang dapat berputar di wilayah tersebut.
Untuk mendukung ini, nantinya badan gini nasional juga akan memetakan lahan di berbagai wilayah yang akan memproduksi bahan makanan.
BACA JUGA:Mengenal Danantara, Calon Super Holding BUMN yang Diluncurkan Prabowo 8 November
BACA JUGA:Yasonna Wanti-Wanti Menteri Hukum Jangan Bikin RUU Kejar Tayang: Titipan-Titipan Dibuka Sajalah
Sedangkan guru-guru disekolah akan berperan sebagai pihak yang memonitoring sehingga dapat mengevaliasi program ini dengan lebih baik.
Tidak ketinggalam Puskesmas yang akan memonitor bulanan terkait tinggi dan berat badan siswa.
Selain itu juga terdapat kerjasama dengan BKKBN dengan program Dapur dahsyatnya dalam menyasar balita.