KEPALA Biro Humas dan Protokoler Universitas Esa Unggul, Bugi Satrio Adiwibowo, Ph.D., menjadi di Mu’tah University, Yordania.
Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di industri broadcast, ia diundang sebagai pembicara dalam International Conference on Health Sciences.
Temanya, “How to Promote Physical Fitness and Sport Nutrition by Using Social Media, TV, and Radio”.
BACA JUGA:Esa Unggul Ikut Serta di Ajang KMI Expo 2024 di Sulawesi Tenggara
Acara tersebut berlangsung pada 23-24 Oktober 2024 yang digelar di dua kota yaitu Mu’tah dan Amman.
Ini bagian pembukaan Konferensi Ilmu Olahraga Internasional Keempat untuk Ilmu Olahraga dan Kesehatan.
Adapun tujuan acara yakni untuk meningkatkan kerja sama pengetahuan antara fakultas dan para spesialis di bidang olahraga secara regional dan global.
Presiden Universitas, Dr. Salama Al-Naimat, menyampaikan gagasan dalam pidatonya yang mencerminkan nilai universitas, yang bangga bertukar pengalaman dengan semua pihak yang akan mengembangkan jalur akademisnya.
Pimpinan Universitas Esa Unggul saat di Mu’tah University, Yordania.-ist-
Pasalnya, sambung Dr Salama, universitas ini didirikan atas prinsip-prinsip yang kuat yang berupaya menyebarkan pengetahuan dan memajukan masyarakat melalui pendidikan, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat, yang diwujudkan dalam menghubungkan penelitian dan konferensi dengan kebutuhannya; untuk menemukan solusi yang memudahkan kehidupan masyarakat dan membantu mereka memfasilitasi persyaratan untuk memperoleh informasi yang benar.
Dalam kesempatannya, Bugi Satrio memadukan pengalaman praktis di dunia broadcasting dengan penelitian disertasinya yang mengangkat karakteristik netizen.
BACA JUGA:Esa Unggul Jalankan Senam Rhythmic Auditory Stimulation (RAS) dengan Pound Fit
Pendekatan ini memungkinkan beliau untuk menyajikan perspektif yang komprehensif terkait strategi promosi kesehatan dan nutrisi olahraga melalui media sosial, TV, dan radio.
Ia menyoroti pentingnya memahami perilaku audiens digital saat ini, agar pesan kesehatan dapat lebih efektif disampaikan dan berdampak luas.
“Pengalaman di industri broadcast dan hasil riset terkait karakteristik netizen memungkinkan saya memahami bagaimana pendekatan komunikasi harus terus berkembang. Melalui kombinasi media sosial, TV, dan radio, kita dapat mencapai berbagai kalangan dengan metode yang lebih interaktif dan personal,” ujar Bugi Satrio dalam sesi presentasinya.