"Kami belum tahu persis keadaan di lapangan, karena kami belum ke sana, pasti menunggu laporan dari tim yang ada di lokasi bencana," pungkasnya.
BACA JUGA:Herwyn Ingatkan Jajarannya Segera Telusuri Jika Ada Informasi Awal dari masyarakat
BACA JUGA:Herwyn Tekankan Pentingnya Penulisan Berita Pengawasan untuk Tangkal Hoaks di Pemilihan 2024
Sebelumnya Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus pada Minggu 3 Oktober 2024 di Nusa Tenggara Timur, Pemerintah Kabupaten Flores Timur gerak cepat dengan menetapkan status tanggap darurat sampai dengan 31 Desember 2024.
Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) mengatakan, meletusnya Gunung Lewotobi Laki-Laki mengakibatkan 9 orang tewas akibat terkena awan panas.
Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 1450 detik.
“Gunung api Lewotobi Laki-Laki erupsi pada hari Minggu, 03 November 2024, sekitar pukul 23:57 WITA. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 1450 detik," bunyi keterangan Pusdalops BNPB.
BACA JUGA:Apakah Hari Pahlawan 10 November 2024 Libur Nasional? Simak Informasinya di Sini
Imbas meletusnya Gunung Lewotobi Laki-Laki setidaknya 14 desa terkena dampak diantaranya, Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang.
Kecamatan Ile Bura ada 4 desa yakni Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita, Kecamatan Titehena 4 desa yakni Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang, dan Watowara.
Selain 14 desa terkena dampak Gunung api Lewotobi Laki-Laki, setidaknya sebanyak 2.734 KK atau 10.295 jiwa terdampak.
Dengan rincian Kecamatan Wulanggitang sebanyak 2.527 KK atau 9.479 jiwa terdampak dan Kecamatan Ile Bura sebanyak 207 KK/ 816 Jiwa terdampak.