JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jakarta, Diana Dewi, menilai visi dan misi pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), sejalan dengan harapan para pengusaha yang tergabung dalam KADIN Jakarta.
Diana menyatakan, pemimpin Jakarta ke depan harus fokus pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan.
BACA JUGA:Eks Caleg KIM Berbondong-bondong Alihkan Dukungan, Ketua Timses RIDO: Mungkin Mencari Dukungan Baru
BACA JUGA:Razman Nasution Ngaku Sampai Konsultasi 3 Orang Ahli Demi Laporkan Nikita Mirzani ke Polisi
"Sepertinya pemimpin (kepemimpinan RIDO) ke depan itu mencoba untuk bagaimana pertumbuhan ekonomi meningkat, kemudian lapangan pekerjaan juga yang diharapkan bertambah," ujar Diana Dewi pada wartawan, Rabu 6 November 2024.
"Pasti apa yang menjadi visi-misi yang sudah dipaparkan Cagub Jakarta nomor urut 1 itu sevisi dengan pengusaha yang ada di Kadin Jakarta," lanjutnya.
Diana juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemimpin Jakarta dan berbagai stakeholder untuk merumuskan kebijakan yang tepat.
"KADIN Jakarta ingin agar pemimpin kota Jakarta mendatang bisa mengajak bersama semua stakeholder terkait dalam merumuskan kebijakan di Jakarta. Sebabnya, Jakarta akan menjadi kota global, yang mana itu tak mudah dilakukan," jelasnya.
BACA JUGA:Berantas Stunting, RIDO Fokus pada Kesejahteraan Ibu dan Anak di Jakarta
BACA JUGA:Debat Kedua, Program Unggulan RIDO Jawab Isu Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Jakarta
Menurut Diana, Jakarta membutuhkan pemimpin yang memahami keragaman dan tantangan yang dihadapi kota tersebut. Terlebih, Jakarta, yang tidak memiliki sumber daya alam, harus mampu mengoptimalkan potensi sumber daya manusia untuk menjadi kota global.
"Masyarakat di Jakarta ini kan heterogen, nah bagaimana membuat Jakarta heterogen ini tak mempunyai sumber daya alam, tapi akan menjadi kota global," tuturnya.
Dia juga menyoroti masalah ketimpangan sosial di Jakarta, dengan adanya warga miskin yang masih perlu perhatian lebih dari pemerintah.
"Mengerti kondisi Jakarta karena kondisi Jakarta heterogen, tak bisa diprediksi. Kalau semua pemimpin akan datang mengerti kondisi Jakarta, saya rasa masyarakat Jakarta gak ada lagi masyarakat yang miskin," ungkap Diana.