BACA JUGA:Cegah DBD, Dinkes DKI Sebar Nyamuk Wolbachia 4 Oktober 2024 di Jakbar
Sejalan dengan STRANAS Penanggulangan Dengue 2021-2025 yang dicanangkan pemerintah, Takeda juga terus berupaya mengedukasi masyarakat terkait dengue beserta pencegahannya melalui platform digital CegahDBD.com.
PT Takeda Innovative Medicines menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya bersama melawan penyakit dengue melalui keikutsertaan dalam acara PENTALOKA Nasional ADINKES 2024 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) pada tanggal 5-7 November 2024 di Yogyakarta.
Dalam acara ini, Takeda menghadirkan sesi diskusi panel bertajuk “Efektivitas Vaksinasi untuk Pengendalian Dengue” pada hari kedua, di mana para pakar berbagi wawasan kepada tenaga kesehatan lain, seputar pentingnya intervensi inovasi dalam mencegah penyebaran, serta keparahan infeksi dengue.
BACA JUGA:Pasien DBD di Kendari Rasakan Layanan Optimal Berkat Program JKN
Dr. M Subuh, MPPM, Ketua Umum Pentaloka Nasional ADINKES 2024, mengapresiasi PT Takeda Innovative Medicines atas partisipasinya dalam acara ini.
“PENTALOKA Nasional ADINKES 2024 menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di Indonesia, yang merupakan pilar utama dan garda terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Melalui kolaborasi dalam forum ini, kami dapat memperluas wawasan dan keterampilan para tenaga kesehatan untuk siap menghadapi berbagai tantangan di lapangan, termasuk dalam bidang kardiovaskular, dengue, Laboratorium Kesehatan Masyarakat, dan lain sebagainya. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada PT Takeda Innovative Medicines atas kontribusi dan komitmen yang kuat dalam mendukung penguatan sistem kesehatan di Indonesia. Salah satunya melalui acara ini,” ujarnya.
Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menyampaikan di Indonesia, semua orang berisiko terkena dengue sepanjang tahun, terlepas dari di mana mereka tinggal, usia, atau gaya hidup mereka.
BACA JUGA:Kasus DBD Tasikmalaya Tembus 1.118 Kasus, Apa Kata Kemenkes?
Tidak hanya itu, selain mengancam jiwa, penyakit ini juga menimbulkan beban yang signifikan.
Oleh karena itu, untuk melawan dengue, pencegahan memegang peran yang penting.
“Ada tiga hal yang dapat kita lakukan bersama, yaitu mengedukasi diri sendiri dan orang lain seputar dengue serta pencegahannya, mengendalikan nyamuk dengan menerapkan 3M Plus, serta memanfaatkan metode pencegahan yang inovatif,” tutur Andreas.
Andreas menambahkan bahwa diperlukan tindakan kolektif untuk membuat perubahan dan memerangi dengue di Indonesia.
“Di Takeda, kami berkomitmen untuk menjadi mitra jangka panjang dalam melawan dengue melalui pencegahan inovatif kami dan lebih dari itu. Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan pemangku kepentingan lain, seperti komunitas medis, akademisi, perusahaan atau sektor swasta, dan lainnya, untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi keluarga dan masyarakat di seluruh Indonesia,” tegasnya.
BACA JUGA:Pasien DBD di Kendari Rasakan Layanan Optimal Berkat Program JKN
Jumlah Kasus DBD
Sejalan dengan itu, dr. Fadjar SM Silalahi, Ketua Tim Kerja Arbovirosis, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI yang mewakili dr. Yudhi Pramono, MARS, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, menyampaikan bahwa pemerintah telah menerapkan pendekatan yang menyeluruh melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue (STRANAS) 2021-2025.