JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut bahwasanya saat ini ada 7 BUMN yang dinyatakan tidak sehat.
Erick berbangga bahwasanya selama kepemimpinanya di Kementerian BUMN, ia sudah melakukan restrukturisasi terhadap BUMN-BUMN.
"Dan tentu kita patut berbangga di BUMN, yang selama 5 tahun ini restrukturisasi terus. Belum lagi covid," kara Erick di Kantor Kementerian BUMN Kamis 7 November 2024.
BACA JUGA:Soal Alumni LPDP Tak Wajib Pulang, Pakar Ingatkan Defisit SDM Unggul
BACA JUGA:Siap Wujudkan Program 3 Juta Rumah, Semen Merah Putih Kenalkan Inovasi Beton Modular Pracetak
"Nah, sekarang sudah terlihat banyak sekali perusahaan BUMN yang sehat. Dari 47 perusahaan BUMN, 40 sudah sehat, dan 7 masih restrukturisasi," tutur Erick
"Artinya, kalau kita lihat track recordnya yang tadi untungnya hanya Rp13 triliun (2020), sekarang Rp327 triliun (2023). Dan ini the biggest ever, terbesar. Bahkan devidennya Rp90 triliun, artinya BUMN sehat," terangnya.
Kemudian Erick juga menyebut rasio utang dan EBITDA turun, yang menandakan BUMN sehat.
"Rasio utang turun antara rasio utang dan EBITDA dari 4,4 menjadi 2,4. BUMN sehat," tegas Erick.
"Nah, ketika banyak yang sehat ini mau dikonsolidasikan, ya enggak apa-apa. Memang garis tangan saya restrukturisasi. Jadi yang sisa nanti kita restrukturisasi," tandasnya.
BACA JUGA:BKN Catat Pelamar PPPK 2024 Tahap 1 Paling Banyak Tenaga Teknis
BACA JUGA:Istana Sebut Prabowo Tak Ingin Pembentukan Danantara Terburu-buru, Ini Alasannya
Sebelumnya, Erick menyebut bahwasanya saat ini ada 7 BUMN yang sedang berjuang untuk pulih.
Ke tujuh BUMN tersebut ialah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Bio Farma (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Perum Perumnas, PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Serta Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI).