Rekam Jejak Potracking Teruji, Pakar: Selalu Gunakan Metode Survei dengan Baik

Senin 11-11-2024,17:13 WIB
Reporter : Fandi Permana
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Poltracking Indonesia membuktikan diri sebagai lembaga survei paling akurat di tanah air dengan menggunakan metode yang relevan. 

Konsistensi dan ketepatan prediksinya dari Pemilu 2014 hingga Pemilu 2024 menunjukkan keunggulan metodologi dan integritas data yang tak terbantahkan. 

BACA JUGA:Poltracking Tidak Terafiliasi dengan Paslon Pilkada Jakarta

BACA JUGA:Disanksi Akibat Perbedaan Metode Survei, Poltracking Indonesia Anggap Keputusan Dewan Etik Persepi Cacat Hukum

Prestasi ini semakin mengukuhkan posisi Poltracking sebagai tolok ukur lembaga survei politik nasional paling akurat.

Keunggulan Poltracking telah terlihat sejak Pemilu 2014, seperti diungkapkan oleh pakar politik Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti dalam sebuah pernyataan yang disampaikan dalam acara Kontroversi di stasiun TV Swasta di Jakarta, Kamis 7 November 2024. 

"Saya masih ingat Hanta Yuda pernah membuat satu pernyataan ketika dia melakukan quick count dan Poltracking Institute itu yang paling mendekati hasil dari pemilu 2014,” kata Pakar dan Guru Besar Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti.

Pernyataan guru besar yang juga menunjukkan bahwa sejak awal, Poltracking adalah lembaga survei yang paling jernih dalam melihat kontestasi demokrasi. Prof. Ikrar menambahkan, Poltracking membuktikan kredibilitas sebagai lembaga survei yang mampu mempertanggung jawabkan data secara akurat.

BACA JUGA:Survei Poltracking: Ridwan Kamil-Suswono Unggul 47,5%, Pramono-Rano Karno 31,5%

BACA JUGA:Hasil Survei Poltracking Klaim 71.4 Persen Pemilih Anies Pilih Ridwan Kamil-Suswono

"Jadi yang saya katakan di sini berarti dia melakukan, Poltracking pada saat itu melakukan dengan benar-benar sangat baik, khususnya ketika setelah polling itu terjadi,” jelasnya.

Akurasi Poltracking Indonesia tidak berhenti di tahun 2014. Pada Pilpres 2019, lembaga ini kembali menunjukkan tajinya dengan merilis hasil survei yang paling mendekati hasil resmi KPU RI.

Survei yang dilakukan pada 1-8 April 2019 menunjukkan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf sebesar 54,5 persen dan Prabowo-Sandiaga 45,5 persen.

Keakuratan ini dicapai berkat metode canggih yang diterapkan Poltracking. Survei dilakukan menggunakan model prediktif yang menghasilkan nilai probabilitas, digunakan untuk memprediksi arah pemilih yang belum menentukan pilihan. Metode ini menunjukkan keunggulan Poltracking dalam mengelola data undecided voters.

BACA JUGA:Mengejutkan, Survei Poltracking: Pemilih yang Dekat NU dan Muhammadiyah di Jatim Condong Pilih Prabowo-Gibran

Kategori :