JAKARTA, DISWAY.ID - Perayaan 25 tahun perjalanan kreatif dari desainer tekstil dan fashion ternama Merdi Sihombing di Museum Nasional Indonesia dengan mengedepan sustainability atau berkelanjutan.
"The Flying Could bukan sekedar pameran tekstil, melainkan selebrasi perjalanan panjang 25 tahun eksplorasi, kolaborasi, dan upacara melestarikan budaya kita," ujarnya saat konferensi pers pada Selasa, 12 November 2024.
BACA JUGA:Lux X Jakarta Fashion Week, Merayakan Kecantikan Perempuan Selama 99 Tahun
Dalam pameran tekstil tradisional ini, Merdi bukan hanya ingin menampilkan keindahannya, tetapi ingin menunjukkan bagaimana budaya dapat berdampingan dengan prinsip keberlanjutan atau sustainable living.
"Kami berkolaborasi dengan Yayasan Merdedi Sihombing dan Eco Fashion Indonesia untuk mengembangkan metode pewarna alami dan inovasi desainer berbasis nilai-nilai lingkungan," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pewarna alami dapat mengurangi emisi karbon hingga 40 persen jika dibandingkan dengan pewarna sintetis.
BACA JUGA:Malang Fashion Week Kembali Digelar, Makin Banyak Karya Anak SMK yang Ditampilkan
"Ini membuktikan bahwa industri fashion dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan," kata Merdi.
Ia mengungkapkan bahwa bahan baku tekstil yang belum banyak diproduksi di Indonesia, harus diimpor dari luar negeri menggunakan kapal yang membutuhkan bahan bakar seperti solar atau batubara yang menghasilkan karbon yang dapat mencemari lingkungan.
Kain yang diusung tetap fokus pada wastra nusantara.
BACA JUGA:Wajib Kantongi Sertifikasi Halal, Begini Respons Pelaku Fashion Muslim
"Fashion itu bukan hanya meninggalkan limbah tekstil yang cukup memprihatinkan, tapi juga meninggalkan jejak karbon, khususnya yang namanya kain-kain tenun, ataupun batik, karena semuanya importir, benangnya dari luar," pungkasnya.
Koleksi wastra yang ditampilkan di pameran ini adalah hasil re-inventing kain tradisional dari berbagai daerah di Nusantara, yang memadukan inovasi benang, pewarnaan alami, serta teknik tenun, sulam, songket, dan manik-manik dengan sentuhan budaya yang kaya.