JAKARTA, DISWAY.ID - Hasil hitung cepat (quick count) Pilkada Jakarta menunjukkan potensi bakal berlangsung hingga dua putaran.
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil hitung cepat internal, tidak ada calon yang mencapai 50 persen.
BACA JUGA:Respon Hasil Hitung Cepat, Ridwan Kamil Optimis Hadapi Potensi Dua Putaran
BACA JUGA:Kalah di Hitung Cepat, Ridwan Kamil Ajak Pemilih Dharma-Kun Dukung RIDO Usai Raup Suara 10 Persen
"Ya kalau di internal kita hampir sama mendekati keakurasian dari hitung cepat. Jadi tidak ada yang tembus 50 persen," ujar Ridwan kepada wartawan di Hotel Sultan, 27 November 2024.
Menanggapi kemungkinan adanya putaran kedua, Ridwan menegaskan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah yang telah diambil selama kampanye.
"Tentunya kalau sambil menunggu yang paling baik yang kita lakukan adalah mengukur ulang semua langkah-langkah yang pernah dilakukan, melihat data-data kita kuat di mana, lemah di mana," katanya.
BACA JUGA:Pengamat Sebut Surat Prabowo Tegaskan Dukungan Nyata untuk Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta!
Ridwan juga mengungkapkan bahwa partisipasi publik dalam Pilkada kali ini cenderung turun dibandingkan dengan lima tahun lalu.
"Kita cek juga partisipasi publik ya yang di lapangan cenderung turun dibanding pilkada 5 tahun lalu," jelasnya.
Namun, Ridwan tetap optimistis menghadapi kemungkinan putaran kedua, meskipun ia menyebutkan bahwa evaluasi kampanye dan faktor-faktor lainnya masih terus dibahas.
BACA JUGA:Ridwan Kamil: Dukungan Jokowi dan SBY Sudah Jelas Meski Tak Hadir Kampanye Akbar
"Tapi poin utamanya di momen hari ini adalah dua putaran ini kelihatannya lebih menjadi faktual berdasarkan hitung cepat," ujarnya.
Dalam proses evaluasi, Ridwan mengatakan bahwa faktor-faktor yang perlu dikaji sangat banyak, termasuk koalisi partai politik, metode kampanye, dan respons terhadap pola komunikasi warga Jakarta.
"Dimensi yang akan dikontemplasi, dievaluasi itu banyak sekali. Tentang koalisinya, tentang metode kampanyenya, tentang bagaimana merespon terhadap pola-pola komunikasi warga Jakarta," kata Ridwan Kamil.