JAKARTA, DISWAY.ID - Harga minyak goreng curah tiba-tiba naik di sejumlah wilayah di Indonesia.
Menanggapi kenaikan harga minyak goreng di 206 daerah, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan bahwa faktor utama dibalik kenaikan tersebut adalah keberadaan minyak goreng curah.
Menurut keterangan Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag Krisna Ariza, keberadaan minyak goreng curah yang tidak lagi menjadi hasil dari DMO (domestic market obligation) yang diatur DPO (domestic price obligation) menyebabkan harga minyak goreng curah naik.
BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart Terbaru 22-24 November 2024, Minyak Goreng-Beras Mulai Rp35 Ribuan
“Minyak goreng curah bukan lagi hasil dari DMO,” ujar Krisna dalam keterangan resminya pada Senin 25 November 2024.
Diketahui, saat ini tengah terjadi kenaikan harga minyak goreng curah terjadi di 163 kabupaten/kota, kenaikan harga minyak goreng premium terjadi di 97 kabupaten/kota, dan kenaikan harga minyak goreng Minyakita terjadi di 94 kabupaten/kota.
BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart 15-17 November 2024, Diskon Hemat Minyak Goreng Rp35 Ribu
Menurut keterangan Deputi III Bidang Perekonomian KSP, Edy Priyono, saat ini harga Minyakita rata-rata nasional sudah tembus hingga menjadi Rp 17.000 per-liter.
“Harga Minyak Kita sekarang Rp 17.000 per-liter. Itu cukup jauh dari HET Minyak Kita yang sebesar Rp 15.700,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan bahwa pihak Kemendag akan segera melakukan tindakan pengawasan untuk menjaga pasokan minyak goreng.
Tindakan ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng hingga musim libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2024 nanti.
BACA JUGA:Api Kebakaran Pabrik Minyak Goreng di Bekasi Sulit Padam, Petugas Damkar Sampai Pinjam Ekskavator
“Jadi sebenarnya tadi saya sampaikan dari sisi pasokan tidak ada masalah, ya cuma distribusi saja mungkin sedikit mengalami kendala. Tapi sebenarnya ini relatif stabil, ya minyakita ini harganya relatif stabil, hanya daerah-daerah tertentu saja mungkin yang pasokannya harus segera kita kendalikan,”jelas Mendag Budi ketika ditemui oleh Disway dan awak media lainnya di Gedung Kemendag, Jakarta, pada Kamis 28 November 2024.
“Ya, jadi secara umum sebenarnya aman, minyak kita enggak ada masalah,” ujarnya.