Kronologi Lengkap Warga Cibinong Larang Perayaan Natal, Umat Kristiani Terpaksa Ibadah di Lapangan

Kamis 12-12-2024,09:43 WIB
Reporter : Ayu Novita
Editor : Marieska Harya Virdhani

Ia pun menyayangkan, karena tak ada tindakan dari Ketua RT setelah adanya pemberitahuan secara lisan tersebut.

Disinilah Niky mengangkap semua akan baik dan berjalan lancar.

"Saya rasa pergerakan itu pas mulai kasih surat pemberitahuan itu gitu, buktinya kan malamnya mereka langsung datang, kenapa Selasa Rabu Kamis Jumat jelang tiga hari itu kan tidak ada reaksi," imbuhnya.

"Setelah saya kasih surat pagi, malamnya mereka (warga) datang. Oh, terus bilang enggak boleh ibadah, kalau ibadah kalau mau memaksa juga, kami akan tutup portalnya, yang benar mereka tutup," lanjutnya

Niky menjelaskan, surat pemberitahuan tersebut dibuat karena ada undangan diluar jemaat pada umumnya.

BACA JUGA:Andrew Andika Resmi Digugat Cerai Tengku Dewi di Pengadilan Agama Cibinong

"Pagi itu, Pak RT menerima dengan baik tapi gatau malamnya ada beberapa orang datang ke sini, lalu mengatakan tidak boleh ibadah disini," imbuhnya.

Lebih lanjut, Niky menjelaskan juga bahwa ini bukanlah Natal pertamanya di Perumahan tersebut.

Beberapa kali perayaan ini juga dilakukan di lokasi yang sama dan juga acap kali lokasi lainnya.

"Kami kalau bikin Natal, dibanyak kali di tempat ini, banyak kali kami di Gedung, di Gedung Gerindra, di Gedung Pemerintah. Jadi saya rasa sudah biasalah melaksanakan Natal," tuturnya.

Dari kejadian tersebut, Niky mengaku banyak jemaatnya yang bersedih karena sudah melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari.

BACA JUGA:Tengku Dewi dan Andrew Andika Segera Jalani Sidang Perdana di PA Cibinong Bulan Ini Imbas Perselingkuhan

"Kalau dari jemaat sendiri ya, tentu bersedih dong, apalagi panitia, mereka sudah berlatih sekian lama terus mempersiapkan konsumsi apa segala macam. Ditambahan lagi, kemarin kan itu dari panitia menyarankan menggunakan seragam Nusantara," kata Niky.

"Di video itu ada yang pake blangkon, karena memang kita mau membumikanlah supaya kita jangan membeda bedakan suku, toleransi," lanjutnya.

Lebih lanjut, Niky mengungkapkan bahwa kedepannya, Ia dan jemaatnya akan tetap beribadah di perumahan tersebut.

"Kami beribadah. Sebab ibadah itu kan hak asasi, melekat tidak bisa dilalui siapapun. Ya, mereka beralasan ini bukan gereja," pungkasnya.

Kategori :