Menurutnya, dengan adanya fasilitas layanan disabilitas ini, pihaknya bisa berproses lebih untuk mengajukan fasilitas infrastruktur ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Ia menyebut bahwa pihaknya tidak membeda-bedakan para mahasiswa difabel, termasuk dalam proses seleksi masuknya.
"Kita justru harus melindungi mereka, harus membantu agar yang disabilitas itu betah belajar, semangat belajar. Karena teman-temannya yang normal ikut membantu, itu dari kemahasiswaan mengarahkan ke situ," tuturnya.