Dr Ir Chusni Ansori MT selaku Peneliti Ahli Utama BRIN Karangsambung menyampaikan bahwa fenomena tersebut terjadi karena adanya sinkhole.
Sinkhole merupakan lubang pembuangan yang terjadi akibat tanah amblas karena drainase eksternal yang permukaannya rapuh dan kemudian runtuh.
BACA JUGA:Fenomena Bulan Menjauh dari Bumi, BRIN Ungkap Dampaknya
Kondisi ini menyebabkan terbentuknya sinkhole, sehingga air yang semula terisi penuh dalam telaga lalu tersedot dan mengalir ke sungai bawah tanah.
Hal ini lantas menyebabkan telaga menjadi kering sehingga dasar telaga terlihat.
"Sinkhole yang terbentuk di dasar telaga menyebabkan air telaga mengalir ke sungai bawah tanah dan telaga menjadi kering. Mengalir ke sungai bawah tanah, larinya kemana ya harus ditelusuri," ujar Chusini dikutip detikJateng.
Lebih lanjut, ia menerangkan sebelum peristiwa terjadi biasanya telaga akan terbentuk dalam waktu yang lama.
BACA JUGA:BRIN Tambah Data Ancaman Megathrust dan Tsunami dari BMKG
Bukit-bukit karst akan membentuk lekukan besar sehingga dapat menampung air dan terbentuklah sebuah telaga.
"Jadi ada bukit-bukit karst yang di tengahnya ada lekukan yang disebut Dolin. Kemudian Dolin ini terisi oleh tanah-tanah terrarosa atau tanah merah hasil pelapukan batuan gamping yang ada di sekitarnya sehingga kemudian menutup dasar telaga. Pada saat sudah tertutup maka air akan tertampung sehingga terbentuk telaga," terangnya.
Sementara itu, sinkhole akan terbentuk karena adanya dasar telaga yang tererosi sehingga membentuk lubang yang akan semakin membesar.