Ditambahkan oleh Ketua Menteri Datuk Seri Panglima Hajiji Haji Noor bahwa keberagaman budaya dan perbedaan agama di Malaysia tidak banyak ditemui di negara lain.
Menurutnya, tradisi rumah terbuka harus terus diadakan dengan budaya saling berkunjung antara satu sama lain dalam suasana yang meriah serta menghargai antara satu sama lain.
Menyaksikan kemeriahan dan sambutan hangat masyarakat Tawau dalam Karnival Krismas ini, Konsul RI Tawau Aris Heru Utomo yang hadir dalam acara pembukaan.
Dan menyaksikan karnaval kendaraan hias memberikan apresiasi kepada masyarakat Tawau yang berhasil membina keberagaman budaya, suku bangsa, adat istiadat, agama dan bahasa.
BACA JUGA:Sujiwo Tejo Salut ke Gus Miftah, Apresiasi 'Langkah Ksatria': Semoga Jadi Tauladan Bagi Pejabat Lain
BACA JUGA:Menang Pilkada Kota Tangerang, Sachrudin- Maryono Apresiasi Pihak Penyelenggara
Menurut Konsul RI Aris Heru Utomo, keberhasilan membina keberagaman dapat memperkuat persatuan dan ikatan persahabatan, rasa saling menghormati, dan saling mempertahankan ruang dan ide orang lain.
“Kerukunan umat beragama untuk kemanusiaan adalah inspirasi untuk membina persatuan, yang memungkinkan kita untuk bekerjasama dan maju bersama dalam mengejar suatu tujuan dalam membela martabat manusia, dalam memerangi kemiskinan, dalam memajukan perdamaian," ujar Konsul RI Tawau.
Selanjutnya, memperhatikan bahwa di Tawau, Sabah, banyak masyarakat Indonesia, Konsul RI Tawau juga menyampaikan bahwa ia senantiasa mendorong.
Dan mengingatkan masyarakat Indonesia untuk turut serta membina keberagaman dengan melakukan berbagai upaya, di antaranya dengan menghargai perbedaan suku, agama, ras, budaya, dan bahasa.
Yang tidak kalah penting adalah mematuhi ketentuan yang berlaku di Sabah, diantaranya dengan melengkapi identitas diri sesuai ketentuan dan masuk ke Sabah serta keluar dari Sabah sesuai prosedur menggunakan dokumen resmi.