"Ada beberapa karyawan yang lain. Tapi katanya kalo karyawan yang lain ada tundaan 3 bulan," ujar Dwi menambahkan.
BACA JUGA:Detik-Detik Anak Bos Toko Kue Cakung Aniaya Karyawan, Dihina Miskin
3. Ditolak 2 Polsek
Dihadapan Komisi III DPR RI, Dwi mengaku dirinya ditolak 2 Polsek saat ingin melaporkan kejadian yang dialaminya.
Ia mengaku awalnya akan melapor ke Rawamangun pasca kejadian tersebut. Namun, para anggota polisi disana merujuk Dwi agar melaporkannya ke Polsek Cakung.
Sesampainya di Polsek Cakung, para anggota Polri yang disana mengaku tak bisa menanganinya. Sehingga, memerintahkan agar Ayu membuat laporan di Polres Metro Jakarta Timur.
"Habis kejadian itu langsung lapor ke Rawamangun, akhirnya dirujuk ke Cakung. Di Cakung juga enggak bisa nanganin. Mungkin (karena TKP). Akhirnya saya ke Polres Jakarta Timur. Paginya langsung visum," katanya, saat rapat di Komisi III DPR RI, Selasa.
BACA JUGA:Kabel Feeder Diduga Dicuri, Kereta Nyangkut di Kabel Listrik di Antara Cakung-Bekasi
4. Ditipu Pengacara hingga Jual Motor
Dwi Ayu Darmawati mengaku sempat ditipu saat dirinya mencari keadilan atas kasus yang menimpanya.
Ia menceritakan pelaku penipuan itu adalah pengacara. Mulanya, dia mengaku sempat dikirim pengacara yang mengaku dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
"Saa sempat dikirimkan pengacara dari pihak pelaku tapi awalnya saya gak tau kalau itu dari pihak laku dia ngakunya dari LBH utusan dari Polda dia ngakunya," kata Dwi di hadapan Komisi III DPR RI, Selasa, 17 Desember 2024.
Dwi mengatakan pengacara itu ternyata kiriman dari pelaku.
"Awalnya enggak tahu (pengacara kiriman dari pihak pelaku), terus pertemuan di Polres ngasih BAP terus di situ dia ngasih tau kalau dia disuruh sama bos saya," imbuhnya.
Saat itu, Dwi dan keluarganya menolak kasus penganiayaan yang dialaminya itu ditangani oleh pengacara dari pihak pelaku. Pihak keluarga korban lalu mencari pengacara sendiri.
BACA JUGA:Viral! Pemulung Curi Besi Penutup Saluran Air di Cakung, Polisi: Kami Cek!
Namun bukannya membantu menyelesaikan kasus, pengacara itu justru kerap meminta uang kepada keluarganya.
"Terus akhirnya mama saya ganti pengacara, di situ pengacara yang keduanya kalau engga saya tanya tentang gimana kelanjutannya, (dia ngaku) sedang diproses-proses," ujarnya.