JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah menyebut sejumlah keunggulan anak yang menempuh pendidikan sejak dini.
"Banyak sekali penelitian yang menunjukkan betapa anak-anak yang memiliki pengalaman belajar di PAUD baik PAUD formal di taman kanak-kanak maupun PAUD non-formal di kelompok bermain.
BACA JUGA:Kenaikan Tunjangan Guru Tak Sesuai Ekspektasi, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Minta Maaf
BACA JUGA:Miris! Anak Tidak Sekolah di NTT Capai 130 Ribu, Ini Kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti
"Bahkan penitipan anak memiliki kemampuan dan juga memiliki ketahanan mental, intelektual, dan sosial yang lebih tinggi untuk mereka sukses dalam pendidikan di jenjang yang ada di atasnya," terang Mu'ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, 19 Desember 2024.
Selain di lembaga pendidikan anak usia dini, ia juga menekankan pendidikan di dalam keluarga yang tak kalah penting.
"Pendidikan dalam keluarga juga menjadi fondasi penting dalam kita membangun generasi yang memiliki keceriaan, memiliki optimisme, dan tentu tumbuh kembang yang baik dan sehat," tuturnya.
BACA JUGA:Coding dan AI Diajarkan Mulai SD, Wamendikdasmen Atip: Bukan Hal Menakutkan
BACA JUGA:Mendikdasmen Pastikan Beban Administrasi Guru Berkurang, Skema Terbaru Berlaku 2025
Sekretaris Utama PP Muhammadiyah tersebut mengungkit istilah sekolah materna yang menjadi poin utama dalam hal ini.
"Kita mengenal istilah sekolah materna, sebuah istilah yang menunjukkan betapa sesungguhnya pendidikan itu bermula dari keluarga dan terutama adalah peran para ibu dalam pendidikan di dalam keluarga itu."
Walaupun tentu, lanjutnya, sosok ayah juga tidak boleh mengabaikan arti pentingnya pendidikan di dalam keluarga itu.
Maka dari itu, pihaknya segera merealisasikan program wajib belajar 13 tahun.
BACA JUGA:Stereotipe Gender di Pendidikan Vokasi, Kemendikdasmen Soroti Minimnya Perempuan di Bidang STEM
BACA JUGA:Presiden Prabowo Juga Kasih Arahan ke Mendikdasmen Abdul Mu'ti soal PPDB Zonasi