Kemudian, menggunakan platform Instagram untuk menyebarkan informasi, menekankan urgensi, melawan hoaks, serta meningkatkan partisipasi dalam program imunisasi.
BACA JUGA:Peringati Hari Anak Nasional (HAN) 2024, IDAI Soroti Isu Imunisasi dan Kekerasan Siber
Bukan hanya melalui akun media sosial Jalin Foundation, promosi juga lewat akun terkemuka Selain memanfaatkan platform media sosial yang berfokus pada topik-topik kesehatan.
Sehingga, jangkauan dan keterlibatan langsung masyarakat dapat semakin meluas.
Selanjutnya adalah kerjasama atau kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menjangkau anak-anak di luar sekolah formal, memastikan pendekatan yang komprehensif dan inklusif.
BACA JUGA:Peringati Hari Anak Nasional (HAN) 2024, IDAI Soroti Isu Imunisasi dan Kekerasan Siber
Program yang didukung oleh MSD melalui program Solutions for Healthy Communities ini terbukti berhasil meningkatkan cakupan imunisasi anak di Kabupaten Bogor, terutama pada masyarakat yang kurang terlayani.
Ketua Tim Kerja Imunisasi Usia Sekolah dan Sumber Daya, Direktorat Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan dr. Lily Banonah, M.Epid mengungkapkan bagaimana program ini bisa menghadapi tantangan yang ada.
"Tantangan (mencapai cakupan imunisasi yang optimal) masih ada. Di antaranya rendahnya pemahaman akan pentingnya imunisasi, misinformasi atau hoaks yang beredar, serta pelacakan anak-anak yang membutuhkan imunisasi secara akurat masih menjadi tantangan yang perlu diselesaikan bersama," papar Lily pada kesempatan yang sama.
Sehingga, kolaborasi dan pendekatan kampanye seperti ini bisa memperluas cakupan imunisasi, dan memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perlindungan yang mereka butuhkan.
Harapannya, kegiatan serupa dapat diduplikasi di berbagai wilayah lain di Indonesia, agar semua anak Indonesia mendapatkan hak terlindungi dengan pemberian imunisasi yang tepat," tuturnya.
Di samping itu, Ketua Tim Kerja Strategi Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan Dhefi Ratnawati, S.Gz, M.K.M menegaskan pentingnya imunisasi pada program BIAS.
BACA JUGA:Pekan Imunisasi Nasional Kembali Digelar, Kemenkes Targetkan 16,4 Juta Anak Kebal Virus Polio
Ia menyebut imunisasi yang lengkap dan tepat dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit berbahaya yang bisa dicegah seperti campak, rubela, tetanus, difteri, dan kanker leher rahim.
"Untuk mendukung capaian imunisasi yang maksimal, tiga strategi penyebarluasan informasi promosi kesehatan terus dilakukan, yaitu dengan mendorong terciptanya perubahan perilaku yang menjadi kebiasaan (habit), meningkatkan permintaan layanan imunisasi, serta menciptakan lingkungan yang lebih kondusif," cetusnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, yang diwakili oleh Kepala Bidang P2P, Adang Mulyana, SKM., M.Epid menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektoral adalah kunci dalam mencapai cakupan imunisasi yang luas dan inklusif.