BYD Target Produksi 100 Ribu Unit EV Seiring Insentif untuk Seimbangkan Tarif PPN 12 Persen

Minggu 22-12-2024,07:45 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Menperin mengungkapkan jika BYD target produksi 100 ribu unit EV seiring insentif untuk seimbangkan tarif PPN 12 persen.

Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian Republik Indonesia menjelaskan selain BYD terdapat juga merek otomotif lainnya yang juga akan segera memproduksi mobil listriknya di dalam negeri.

Adapun merek mobil listrik yang akan segera memproduksi EV antara lain, PT National Assemblers dnegan merek Citroen, Aion serta Maxus.

Menurut Agus total mobil listrik yang akan di produksi mencapai 122.600 unit, di mana PT BYD Motor Indonesia sebanyak 100 ribu unit kendaraan merek BYD dan PT National Assemblers sebanyak 4.800 unit kendaraan merek Citroen.

BACA JUGA:4 Zodiak Ini Dijuluki Ibu Terbaik di Dunia, Hatinya Sabar dan Bijaksana

BACA JUGA:Inovasi Model EV BYD dari Mobil Penumpang hingga Kendaraan Komersial

Selain itu sebanyak 17.200 unit kendaraan merek Aion dan 600 unit kendaraan merek Maxus.

Menurut Agus, dalam menjalankan pengaturan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berjumlah sebesar 12 persen, Pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi untuk Kesejahteraan.

Paket ini nantinya akan diberikan kepada masyarakat sesuai kebutuhan masing-masing kelompok, meliputi rumah tangga miskin, kelas menengah, juga para pelaku usaha, baik UMKM, wirausaha, maupun industri.

BACA JUGA:Rangkaian Teknologi BYD di MUF GJAW 2024, Mulai Teknologi Baterai hingga Chasis Palatform

BACA JUGA:UMSK di Kota Tangerang Naik Mulai Januari 2025, Disnaker: Kenaikan 3 hingga 7 Persen

Sedangkan untuk sektor manufaktur, beberapa insentif disiapkan untuk mendukung para pelaku sektor manufaktur mempertahankan dan meningkatkan produktivitas dan daya saingnya, serta untuk menjaga daya beli masyarakat.

Insentif diberikan baik untuk supply side maupun demand side.

"Pemerintah memberikan perhatian besar terhadap sektor manufaktur, termasuk stimulus otomotif yang diketahui sedang mengalami tekanan dari sisi penjualan," ucap Agus.

BACA JUGA:PHK 50 Ribu Pekerja Sritex di Depan Mata, Noel: Kami Siapkan JKP

Kategori :