BACA JUGA:Diprotes Peternak Lampung soal Harga Daging Sapi, Ini Kata Mentan Amran
Maka dari itu, ia menganjurkan selama mengonsumsi daging harus diimbangi dengan sayuran.
"Dengan mengonsumsi sayur-sayuran ini juga akan mencegah pengendapan kolesterol di usus halus," pungkasnya.
Dampak Konsumsi Daging Merah
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh daging merah terhadap hipertensi juga bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis daging yang dikonsumsi, metode pemeliharaan hewan yang menghasilkan daging tersebut, serta teknik memasak dan pengolahan daging tersebut.
Terdapat berbagai jenis daging yang tersedia, seperti daging konvensional (daging dari hewan yang dipelihara di peternakan besar), daging dari hewan yang diberi makan rumput (daging dari sapi yang dibiarkan berkeliaran dan makan rumput secara alami), daging organik (daging dari hewan yang diberi pakan organik 100 dipelihara secara alami), daging olahan (daging yang melalui berbagai tahap pengolahan seperti pengawetan atau pengasapan), dan daging mentah.
Secara umum, daging yang kurang mengalami proses pengolahan cenderung lebih baik bagi kesehatan.
BACA JUGA:Daging Domba Impor Meresahkan Peternak Lokal, Kementan Sidak 13 Gudang Importir
Hal ini juga berlaku untuk daging yang berasal dari hewan yang diberi pakan rumput dan daging organik.
Metode memasak juga dapat memengaruhi kualitas kesehatan daging. Hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu memasak daging, semakin besar potensi bahayanya bagi kesehatan. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami secara lebih rinci dampak suhu memasak terhadap kualitas daging dan kesehatan manusia.
Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, kita dapat lebih bijak dalam memilih dan memasak daging merah sebagai bagian dari pola makan kita, dengan tujuan menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko terkena hipertensi.