Dokumen itu terkait dengan kasus suap yang melibatkan Harun Masiku untuk memuluskan pergantian antarwaktu (PAW) di DPR RI periode 2019-2024.
Kasus ini terus berkembang dan menarik perhatian publik, dengan banyak pihak yang mempertanyakan langkah-langkah yang diambil oleh Hasto dan para pihak terkait dalam mengungkapkan informasi sensitif tersebut.